SKRIPSI PAI
Model Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini di Lingkungan Keluarga (Studi Pemikiran Prof.Dr.Zakiyah Darajat)
Melihat fenomena saat ini, banyak orang tua yang belum bisa menjadi
orang tua yang baik, apalagi dengan meningkatnya jumlah ibu bekerja yang
menimbulkan persoalan yang tidak sedikit, yakni anak bisa saja kurang
mendapatkan perhatian dari orang tua mengingat keduanya sibuk bekerja. Selain
itu orang tua di zaman sekarang suka mengatakan suatu perkataan yang tidak
seharusnya di dengar oleh anak kecil, saat menegur misalnya, orang tua sering
mengucapkan kata yang tidak baik kepada anaknya, di saat anaknya mau minta
uang jajan namun orang tua tidak bisa memberikannya, sedangkan anak terus saja
meminta uang, saking kesalnya orang tua akhirnya keluarlah kata-kata yang
kurang baik yang di tujukan kepada anaknya. Kemudian kesadaran orang tua
untuk mengajak anaknya belajar mengaji masih sangat minim. Hal ini sungguh
memprihatinkan, mengingat Zakiah Daradjat mengatakan orang tua merupakan
pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka. Oleh karenanya penulis
mengangkat permasalahan ini dengan mengambil judul Model Pendidikan Agama
Islam Pada Anak Usia Dini Di Lingkungan Keluarga Menurut Prof. Dr. Hj.
Zakiah Daradjat.
Melihat kenyaataan seperti itu, penulis mengambil rumusan masalah
Bagaimana model pendidikan agama Islam bagi anak usia dini di lingkungan
keluarga menurut Zakiah Daradjat? Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan
(library research). Dengan menggunakan pendekatan historis. dan Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
deskriptif.
Hasil penelitiannya adalah menurut Zakiah Daradjat, pemberian
pendidikan agama pada anak usia dini di lingkungan keluarga agar lebih
mempunyai arti bagi anak, hendaknya disajikan dengan model yang lebih konkrit,
dengan bahasa yang dipahaminya dan kurang bersifat dogmatik. Dalam proses
pendidikannya harus disesuaikan dengan perkembangannya. Model pendidikan
agamanya dilakukan dengan cara bercerita pendek yang menceritakan pahlawan
dan tokoh agama yang mempunyai sifat terpuji, seperti cerita Nabi atau
Rasul.Selain itu pendidikannya dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan,
dan tetap menjunjung nilai-nilai Islami. Pada intinya anak diajarkan supaya
menjadi orang yang beriman, bukan ahli pengetahuan tentang keimanan. Dalam
penerapan pedidikan keimanan dilakukan dengan cara memberi contoh, teladan,
pembiasaan, dan latihan yang terlaksana dalam keluarga. Dalam mengajarkan
Ibadah, dimulai dari yang mudah, dan disesuaikan dengan kemampuan anak,
orang tua bisa memulai dari ibadah harian yang utama, seperti shalat lima waktu.
15SK1521337.00 | SK PAI 15.337 NAS m | DIGITAL (http://repository.iainpekalongan.ac.id) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain