Pembinaan Moral Keagamaan Siswa Kelas IX Melalui Kegiatan Ku;iah Ahad Pagi Di SMP Negeri 5 Pekalongan
Moral menempati posisi penting dalam menghadapi kemajuan pesat diberbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu moral perlu ditanamkan dalam jiwa setiap individu, terutama dikalangan remaja Desa Sikayu. Sebagian remaja di desa Sikayu sudah mulai malas mengikuti kegiatan yang bersifat positif seperti mengaji. Sehingga kebiasaan mereka mengarah pada kenakalan remaja. Jika hal ini dibiarkan akan berdampak negatif terhadap sebagian besar moral remaja. Sehingga perlu adanya pembinaan yang tepat. Pembinaan moral tidak bisa dilakukan secara instan. Hal ini membutuhkan kerjasama antara orang tua, masyarakat dan tokoh agama. Dengan pembinaan yang tepat maka akan meminimalisir delikuensi moral remaja.
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah Bagaimana Moral Remaja di Desa Sikayu Comal Pemalang. Bagaimana pelaksanaan pembinaan moral remaja di Desa Sikayu Comal Pemalang dan Bagaimana keberadaan faktor yang menghambat dan menunjang pembinaaan moral remaja di Desa Sikayu Comal Pemalang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Moral remaja dan Pelaksanaan pembinaan moral remaja serta keberadaan faktor penunjang serta penghambat pembinaan moral remaja di Desa Sikayu Comal Pemalang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data primer (remaja) dan sumber data sekunder (Orang tua, Masyarakat dan Tokoh Agama). Kemudian dalam pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pola induktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Moral Remaja Di Desa Sikayu Comal Pemalang cenderung bersifat relatif. Moral remaja ditentukan oleh keadaan emosi dan mental yang sehat. Pelaksanaan Pembinaan Moral Remaja di Desa Sikayu Comal Pemalang dilaksanakan secara persuasif yaitu pembinaan yang bersifat membujuk secara halus berupa himbauan, ajakan ataupun anjuran yang dilakukan oleh orangtua di rumah dan masyarakat serta tokoh agama melalui kegiatan rutinan remaja Karang taruna, pengajian, mujahadahan, organisasi IPNU-IPPNU dan rutinan Simtudzuror. Dalam Pelaksanaan Pembinaan Moral Remaja juga terdapat faktor penghambat serta faktor penunjang yang meliputi: faktor internal dan faktor eksternal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain