SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Sistem Penilaian Unjuk Kerja (Performance) Dalam Pembelajaran Fiqih Kelas II Di MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang
Kata Kunci: Sistem Penilaian Unjuk Kerja (Performance).
Sistem penilaian unjuk kerja (performance) adalah merupakan proses penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu hal. Teknik ini sangat cocok untuk menilai ketercapaian ketuntasan belajar (kompetensi) yang menuntut peserta didik untuk melakukan suatu tugas atau gerak (psikomotor). Sistem penilaian unjuk kerja (performance) merupakan bagian dari penilaian dan bukan menghakimi siswa. Sistem penilaian unjuk kerja (performance) bertujuan untuk mengetahui perkembangan pengalaman belajar siswa. Sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih di MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang masih perlu ditingkatkan. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan dalam pembelajaran fiqih.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan? bagaimana sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan? faktor apa saja yang mendukung dan menghambat sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan, untuk mengetahui sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan, untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Kegunaan penelitian secara teoritis untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya dalam hal penilaian yang dilakukan guru dalam menunjang proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Secara praktis untuk memberikan informasi bagi para pendidik tentang konsep penilaian dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.
Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer yakni guru dan siswa kelas II MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru dan karyawan MI Nurul Huda Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang serta buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, interview dan dokumentasi. Adapun dalam menganalisis data peneliti
menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan Pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul
Huda Pegundan sama seperti pembelajaran fiqih di madrasah-madrasah yang lain.
Hal ini dapat dilihat dari kurikulum pembelajaran yang digunakan, pelaksanaan
pembelajaran, metode pembelajaran, serta evaluasi yang dilakukan dalam
pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan yang sudah sesuai dengan
kurikulum nasional. Sistem penilaian unjuk kerja (performance) dalam
pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda Pegundan sudah berjalan dengan
baik, yakni semua kompetensi yang harus dikuasai siswa bisa diamati dengan
jelas. Nilai KKM pada pembelajaran fiqih kelas II adalah 70, terdapat siswa yang
tidak tuntas belajar sebanyak 4 siswa atau 13,3 % sedangkan siswa yang tuntas
belajar sebanyak 26 atau 86,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
keberhasilan atau tuntas belajar pada siswa melebihi 50 %, sehingga dapat
dikatakan bahwa pemberian materi pembelajaran ibadah shalat fardlu kepada
siswa kelas II dianggap telah berhasil. Faktor yang mendukung sistem penilaian
unjuk kerja (performance) dalam pembelajaran fiqih kelas II di MI Nurul Huda
Pegundan, antara lain: adanya perkembangan dan perubahan paradigma dalam
penilaian, tuntutan kepada peserta didik untuk lebih berperan aktif, guru dituntut
untuk senantiasa mengembangkan diri, terampil dan kreatif dalam menganalisa
kebutuhan siswa sesuai tuntutan standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian, penilaian unjuk kerja mendorong guru dan siswa mencapai
atau menguasai kompetensi dasar sesuai dengan tujuan pembelajaran, bukan
hanya menuntaskan materi pelajaran sesuai kurikulum tanpa memperdulikan
tujuan penyampaian materi. Sedangkan faktor yang menghambat, antara lain:
memerlukan waktu yang relatif lama dalam penerapan penilaian unjuk kerja
(performance), minimnya tingkat kemampuan atau keterampilan guru untuk
membuat penilaian unjuk kerja (performance), dan banyaknya bentuk penilaian
unjuk kerja.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain