SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Pendidikan Agama Islam Di SMP Terbuka Taman Pemalang
Pengembangan SMP Terbuka memecahkan kesenjangan antara kenyataan bahwa cukup banyak masyarakat usia SMP yang tidak dapat mengikuti pendidikan reguler (tatap muka) karena berbagai kendala padahal pada hakekatnya pendidikan itu berlangsung sepanjang hayat dan merupakan hak tiap individu. Kurikulum SMP Terbuka menggunakan kurikulum SMP yang berlaku bagi SMP pada umumnya. Pendidikan Agama adalah mata pelajaran yang wajib diberikan sebagai mana yang tercantum dalam Bab V pasal 12 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003. Siswa SMP Terbuka dituntut untuk belajar secara mandiri dengan bahan tercetak yang bernama modul.
Permasalahan yang penulis ajukan yaitu bagaimana materi Pendidikan Agama Islam di SMP Terbuka, bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Terbuka Taman Pemalang, Apa faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam di SMP Terbuka Taman Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan materi, pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam di SMP Terbuka Taman Pemalang. Adapun kegunaan penelitian memberi gambaran tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada SMP Terbuka Taman Pemalang dan untuk lembaga yang terkait diharapkan dapat dijadikan Sebagai bahan referensi, masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Adapun metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa materi Pendidikan Agama Islam SMP Terbuka sama dengan materi Pendidikan Agama Islam pada SMP Reguler. Ruang lingkup materi Pendidikan Agama Islam di SMP Terbuka meliputi Al-Quran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Islam. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui dua cara yaitu sistem belajar mandiri dimana siswa belajar mendiri yaitu belajar sendiri atau kelompok di rumah, di Tempat Kegiatan Belajar (TKB) melalui modul di bawah bimbingan guru pamong dan sistem belajar tatap muka yang bertempat di sekolah induk dibawah bimbingan guru bina yang masih banyak menggunakan metode konvensional. Dalam proses belajar mendapat dukungan dari berbagai pihak antara lain dari sekolah induk, pemerintah, guru bina dan guru pamong serta dari siswa sendiri. Namun juga dihadapkan pada hambatan-hambatan yang datang dari berbagai faktor antara lain materi yang padat dengan waktu tatap muka yang terbatas, kondisi siswa SMP yang mempunyai prestasi akademik yang relatif rendah serta keterbatasan keadaan sosial ekonomi.
09SK094521.00 | SK PAI13.945 HID p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain