Skripsi
Studi Komparasi Ketentuan Ketinggian Hilal Antara Metode Ephemeris Dan Almanak Nautika Dalam Penentuan Awal Bulan Qomariyah
Studi Komparasi Ketentuan Ketinggian Hilal antara Metode Ephemeris dan Almanak Nautika dalam Penentuan Awal Bulan Qamariyah.
Dalam hukum Islam, banyak ibadah yang keabsahannya tergantung oleh perjalanan sang waktu yang didasarkan pada peredaran matahari dan bulan. Persoalan penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah merupakan masalah klasik, tetapi senantiasa aktual karena sejak awal Islam masalah ini sudah mendapatkan pemikiran dan perhatian yang serius, karena hampir setiap menjelang awal bulan puasa Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah hal ini menimbulkan perbedaan dan polemik dikalangan umat Islam. Dalam teori ketinggian hilal terdapat minimum ketinggian supaya bisa dilihat, disamping persyaratan lainnya. Jadi garis penaggalan hijriyah ini adalah garis ketika hilal berada diketinggian minimum sehingga mempunyai peluang hilal bisa terlihat.
hisab kontemporer adalah metode hisab dengan menggunakan alat bantu komputer yang canggih dengan rumus-rumus alogaritma. Sebenarnya, metode hisab ini dilakukan oleh progam komputer yang telah menjadi software dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi ( higth quality accuration ). Metode hisab Almanak Nautika dan Ephemeris termasuk dalam kategori metode hisab ini.
Metode Ephemeris merupakan metode yang melakukan perhitungan dengan menggunakan data matahari dan data bulan yang disajikan setiap jam (data ini dapat diketahui dari buku yang diterbitkan setiap tahun oleh Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam Departemen Agama RI). Sedangkan, Metode Almanak Nautika merupakan almanak kelautan yang diterbitkan oleh Jawatan TNI – AL dinas Hidro-Oseanografi untuk kepentingan pelayaran. Almanak Nautika dalam melakukan perhitungan awal bulan Qomariyah dengan menggunakan data tempat (lintang tempat (p), bujur tempat (π), dan ketinggian tempat dari permukaan air laut (m = dalam satuan meter) serta waktu Matahari terbenam (t) bagi tempat dan data tanggal yang bersangkutan (menurut waktu hakiki).
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan dua metode yaitu: Metode Content Analisys, yaitu proses analisa terhadap makna dan kandungan yang ada pada teks, sehingga diketahui permasalahan dan kesimpulan yang sebenarnya. Adapun dalam menganalisis data, penulis menggunakan intisari yang diambil dari buku-buku yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam analisis ini penulis menganalisis mengenai data-data tentang kedudukan deklinasi bulan dan matahari serta lintang tempat menurut Ephemeris dan Almanak Nautika. Metode Komparasi yaitu suatu metode yang digunakan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan cara membandingkan antara data-data yang satu dengan data-data yang lainnya, yang nantinya akan mengetahui mana yang lebih kuat
kemudian mengkompromikan satu dengan yang lainnya.
Pada penulisan ini hasil analisa yang diperoleh dari kedua metode tersebut
memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah rumus yang digunakan
dalam penentuan tinggi hilal hakiki dan hilal mar-i. Perbedaannya adalah
penentuan saat terbenam matahari, penetuan sudut waktu bulan, deklinasi bulan,
Equation of Time, Asensiorekta matahari, Asenkiorekta bulan, Azimut hilal dan
waktu Ijtima. Persamaan dan perbedaan yang dimiliki secara tidak langsung juga
berpengaruh pada hasil perhitungan ketinggian hilal dan hal inilah yang menjadi
dasar adanya perbedaan ketentuan hisab awal bulan qamariyah.
00SK009411.00 | SK AS14.094 RID s C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain