SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Potret Kehidupan Keagamaan Masyarakat Nelayan (Studi di Dukuh Jambean Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan)
Agama atau yang sering diistilahkan dengan religi merupakan fenomena historis manusia yang tidak pernah bosan untuk diperbincangkan orang. Sebagian fenomena kehidupan, memang agama dalam realitasnya dipandang manusia
memiliki arti dan makna serta berpengaruh dalam derap dan dinamika kehidupan
manusia. Agama yang hidup di tengah-tengah masyarakat tidak bisa dipisahan
dengan budaya yang ada di masyarakat itu sendiri. Hal inilah yang menjadi latar
belakang mengapa penelitian agama menarik untuk dibicarakan.
Permasalahan dari skripsi ini adalah masyarakat nelayan Jambean yang
mayoritas beragama Islam tetapi memiliki kecenderungan utama berperilaku
magis, yaitu memiliki kedekatan dengan praktik-praktik ritual yang berbau mistik
atau kepercayaan tertentu dalam kaitannya dengan aktivitas melaut. Tujuan
penulisan ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai potret kehidupan
keagamaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan keagamaan
masyarakat nelayan Jamabean. Sedangkan kegunaannya adalah dapat dijadikan
pijakan dalam upaya meningkatkan pemahaman kaum nelayan terhadap agama
Islam sehingga diharapkan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sosial
bermasyarakat sesuai dengan ajaran Islam.
Metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian adalah
menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Reserch) dan menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang
berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Untuk analisis
datanya menggunakan analisis diskriptif kualitatif.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah pertama, kehidupan keagamaan
masyarakat nelayan Jambean tidaklah tunggal melainkan meliputi berbagai sisi
atau dimensi keagamaan tergantung pada konteks yang melingkupi. Pada saat
tertentu perilaku keagamaannya lebih menonjolkan tradisi lokalnya dan disaat
bersamaan ada unsur khas Islam. Kedua, kehidupan keagamaan masyarakat
nelayan Jambean dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internalnya antara lain emosi seseorang karena adanya dorongan oleh keinginan
menghindari bencana dan memberikan rasa aman bagi dirinya sendiri sehingga
menjadikan agama sebagai kebutuhan dalam hidupnya. Selain itu, masih
rendahnya tingkat intelektual atau pemahaman keagamaan masyarakat nelayan.
Hal ini bisa dibuktikan dengan pelaksanaan ajaran agamanya seperti shalat, puasa
dan ritus-ritus lainnya ketika berada di laut lepas. Faktor eksternalnya
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, dimana para orang tua lebih memilih
menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah atau memasukkannya ke pondok
pesantren. Kemudian lingkungan Masyarakat, kehidupan keagamaan dipengaruhi
oleh sosio-kultural yang ada di lingkungan sekitarnya.
09SK092021.00 | SK PAI13.920 ERF p C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain