SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Gambaran Motivasi Belajar Anak Dalam Keluarga Disharmonisasi Di Desa Proto Kedungwuni Pekalongan
Motivasi belajar anak merupakan hal yang penting untuk membuat anak
berhasil dalam belajar. Motivasi belajar anak tersebut berkaitan erat dengan
kondisi keluarga, kondisi keluarga yang tidak harmonis dan kurangnya keseriusan
dukungan atau motivasi belajar dari orang tua kepada anak membuat anak malas
dalam belajar. Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan menurunkan
motivasi belajar anak.
Penelitian ini akan menjawab tiga permasalahan, yaitu: 1). Bagaimana
Keadaan disharmonisasi di Desa Proto Kedungwuni Pekalongan?, 2). Faktor
penyebab terjadinya disharmonisasi di Desa Proto Kedungwuni Pekalongan?, 3).
Bagaimana gambaran motivasi belajar anak dalam keluarga disharmonisasi di
Desa Proto Kedungwuni Pekalongan?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui keadaan disharmonisasi, faktor penyebab terjadinya
disharmonisasi, dan motivasi belajar anak dalam keluarga disharmonisasi di Desa
Proto Kedungwuni Pekalongan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh
dianalisis menggunakan analisis interaktif, dengan meliputi empat tahap yaitu
pengambilan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa keadaan disharmonisasi
keluarga di Desa Proto Kedungwuni Pekalongan awalnya disebabkan oleh
pertengkaran-pertengkaran dalam keluarga yang tidak kunjung selesai akhirnya
mengakibatkan perceraian maupun pisah ranjang, namun ada keluarga yang dapat
mempertahankan keluarganya karena mereka tidak ingin mengorbankan anak-anaknya. Faktor penyebab terjadinya disharmonisasi keluarga meliputi: kurang
(putus) komunikasi, sikap egosentrisme, masalah ekonomi, masalah kesibukan,
masalah pendidikan, masalah perselingkuhan, dan jauh dari agama. Motivasi
belajar anak di Desa Proto Kedungwuni Pekalongan berkaitan dengan kondisi
keluarga terutama mengenai budaya keluarga, latar belakang pendidikan keluarga,
minat keluarga, dan pengaruh lingkungan keluarga. Budaya keluarga yang sering
bertengkar dihadapan anak-anaknya membuat anak tersebut terbebani dan tidak
konsentrasi dalam belajar, sedangkan keluarga yang tidak pernah melibatkan
masalah-masalahnya kepada anak dan selalu memotivasi belajar anak, membuat
anak dapat mempertahankan prestasinya meskipun berada di tengah-tengah
keluarga yang tidak harmonis. Latar belakang pendidikan keluarga disharmonis
yang rendah membuat mereka beranggapan bahwa sekolah tidaklah penting,
sehingga mereka jarang memberikan motivasi belajar kepada anak-anaknya.
Minat keluarga yang benar-benar ingin menyekolahkan anaknya setinggi
mungkin, membuat anak termotivasi dengan baik, meskipun hidup dalam
keluarga yang tidak harmonis, sebaliknya orang tua yang kurang berminat dalam
menyekolahkan anak-anaknya membuat anak tersebut tidak termotivasi dengan
baik. Lingkungan keluarga yang kurang mendukung anak da lam mengenyam
pendidikan dan tidak adanya ketegasan dari orang tua untuk menerapkan
pendidikan akhirnya membuat anak terpengaruh dengan lingkungannya dan tidak
termotivasi dengan baik.
08SK088621.00 | SK PAI13.886 RIZ g C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain