SKRIPSI HKI
Kadar Mutah bagi Istri yang ditalak (Kasus di Pengadilan Agama Pekalongan)
Latar belakang penelitian ini adanya fenomena perceraian yang mengakibatkan putusnya suatu ikatan perkawinan dan kemudian terjadi mut ah sebagai akibat dari perceraian itu. Dimana dalam al Quran hanya menyebutkan secara garis besar saja yaitu dalam surat Al Baqaroh ayat 241. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana hukum pembayaran mut ah secara prakteknya di Pengadilan Agama Pekalongan dan bagaimana kriteria hakim di Pengadilan Agama Pekalongan dalam menentukan kadar tinggi rendahnya pemberian mut ah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PA Pekalongan dalam menyelesaikan perkara mut ah ini setelah melalui tahap-tahap dan proses-proses persidangan dapat disimpulkan bahwa mut ah merupakan suatu kewajiban yang harus diberikan oleh suami kepada mantan istrinya.
07TD079032.00 | SK 2X4.331 PRA k C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain