SKRIPSI HKI
Relasi Khulu Dengan Marah Al Shalihah Menurut Syekh Nawawi Al Bantany [Telaah Atas Kitab Uqud Al Lujayn Fi Bayan Huquq Az Zawjayn]
Skripsi ini membahas bagaimana konsep marah al-shalihah menurut Syekh Nawawi dalam kitab uqud al-lujayn yang selama ini menjadi label bagi perempuan sebagai istri yang patuh terhadap suami. Pada masa kini, marah al-shalihah merupakan suatu hal yang dianggap sebagai kepatuhan mutlak dan kemutlakan tersebut dikhawatirkan terjadi putusnya perkawinan berupa khulu. Marah al-shalihah merupakan sebuah label yang ditujukan bagi perempuan-perempuan yang mempunyai dedikasi akhlaq al-karimah sebagaimana dijelaskan di berbagai literatur. Mulai dari alquran hingga beberapa hasil ijtihad para ulama yang dituangkan dalam bentuk kitab. Istilah tersebut biasanya dihubungkan dengan peran perempuan sebagai seorang istri. Konsep marah al-shalihah hingga kini masih menimbulkan multi interpretasi.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah menjelaskan konsep marah al-shalihah dalam kitab uqud al-lujayn karya Syekh Nawawi al-Bantany yang berhubungan dengan praktek khulu. Indikasi khulu tersebut sebagai ukuran apakah perempuan akan tetap berlabel marah al-shalihah atau tidak. Sebab konteks Syekh Nawawi pada indikasi marah al-shalihah disampaikan oleh beliau secara spesifik dalam kitab uqud al-lujayn. Sedangkan kegunaan penulisan ini adalah untuk menambah khazanah dalam dunia hukum Islam, khususnya bagi perempuan yang selanjutnya akan menyandang predikat istri, di mana istri dituntut patuh terhadap suami.
Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini sumber yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer berupa kitab uqud al-lujayn fi bayan huquq az-zawjayn, sedangkan sumber sekundernya adalah Kembang Setaman Perkawinan Analisis Kritis Kitab Uqud Al-Lujayn, Islam Agama Ramah Perempuan, Kiai Husein Membela Perempuan, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Hak-Hak Wanita Dalam Islam, serta buku-buku lain yang berhubungan dengan judul. Adapun metode analisis data melalui pendekatan kualitatif yang instrumennya penulis sendiri. Sedangkan analisis sumber datanya bersifat deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk pemikiran Syekh Nawawi al-Bantany berupa label marah al-shalihah dalam kitab uqud al-lujayn mempunyai indikasi kausalitas khulu yang dikhawatirkan menimbulkan putusnya perkawinan antara suami dan istri disebabkan ketidaksesuaian hak dan kewajiban antara keduanya.
00SK007211.00 | SK AS12.072 NUR r C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain