SKRIPSI PAI
Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Seks Bagi Remaja Di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Sehingga ia tidak mengikuti kehendak syahwat, hawa nafsu dan tidak menempuh jalan yang sesat. Pendidikan seks bagi remaja merupakan hal yang penting, karena di dalam pendidikan seks tersebut tidak hanya dikenalkan dengan pelajaran anatomi tubuh semata melainkan juga memahami organ reproduksi, identifikasi baligh atau dewasa, kesehatan seksual dan lain sebagainya. Dalam pendidikan seks peran orang tua sangat penting. Orang tua tidak perlu sungkan berdialog dengan anaknya mengenai berbagai masalah seks sepanjang Islam masih membahasnya dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tahap perkembangan anak. Dengan pendidikan seks yang baik, seorang anak tidak akan terjerumus dalam lembah kenistaan, yaitu penyimpangan seks dalam berbagai bentuk.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan? Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan, serta untuk mengetahui faktor yang menghambat dan mendukung peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan. Kegunaan penelitian secara teoritis adalah untuk mendapatkan data dan fakta yang shahih mengenai pokok-pokok konsep pendidikan seks bagi remaja sehingga dapat menjawab permasalahan yang komprehensif. Sedangkan kegunaan penelitian secara praktis adalah untuk sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah sekaligus memberikan tambahan khazanah pemikiran pendidikan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini yaitu: warga yang bertempat tinggal di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan RT. 24 RW. 10 yang memiliki anak remaja madya yang berusia antara 15-18 tahun atau setingkat SMU sebanyak 7 KK, serta beberapa tokoh masyarakat setempat. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan orang tua dan pendidikan seks bagi remaja. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, interview dan dokumentasi. Adapun dalam menganalisis data peneliti menggunakan deskriptif analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan ada dua macam, yakni: a. Melakukan pengawasan internal (keluarga), antara lain: mengajari anak pada usia tamyiz (pra pubertas), melarang anak laki-laki yang sudah puber memasuki kamar wanita yang bukan muhrim ketika si wanita sedang berhias, wajib memisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan perempuan yang sudah puber walaupun itu saudaranya, mengajarkan etika memandang kepada lawan jenis sejak anak masih kecil, serta mengawasi anak menonton tayangan televisi. b. Melakukan pengawasan eksternal (lingkungan), antara lain: menjauhkan anak dari bahaya televisi dan media hiburan, menjauhkan anak dari bahaya pakaian wanita yang mengumbar aurat, menjauhkan anak dari bahaya sarana dan prasarana prostitusi, menjauhkan anak dari bahaya pornografi, menjauhkan anak dari bahaya pergaulan buruk, serta menjauhkan anak dari bahaya berinteraksi dengan lain jenis. Sedangkan faktor yang menghambat peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan, antara lain: adanya rasa malu dan anggapan tabu terhadap pendidikan seks, kurangnya pengetahuan bagi orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks bagi anak remajanya, adanya arus modernisasi dan pergaulan bebas, mudahnya mengakses pornografi dan maraknya tayangan pornoaksi, serta kesibukan orang tua sehingga kurangnya waktu untuk mengajarkan pendidikan seks bagi remaja di rumah, serta anggapan sepele terhadap pendidikan seks dari orang tua sehingga merasa tidak perlu untuk diajarkan. Selain faktor penghambat di atas, terdapat beberapa faktor pendukung peranan orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja di Perumahan Griya Wiroto Asri Wiradesa Pekalongan, antara lain: banyaknya sumber informasi tentang pendidikan seks, seperti: buku pendidikan seks, internet, seminar pendidikan, pendidikan seks di sekolah, dan lain sebagainya, ada keinginan yang kuat dari orang tua dalam mengajarkan pendidikan seks agar anak-anak mereka tidak terjerumus dalam seks bebas., serta adanya kemauan dan motivasi dari diri remaja untuk mengetahui tentang pendidikan seks.
06SK062021.00 | SK PAI12.620 FAH p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain