SKRIPSI PAI
Potret Pendidikan Masyarakat Miskin Di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo
Formalisasi pendidikan dalam bentuk sekolah telah melayat hati orang miskin (wong cilik), karena mahalnya biaya sekolah dan sarana pendukung lainnya. Parahnya lagi jika biaya pendidikan itu mahal, maka pendidikan bisa menjadi biang utama proses pemiskinan. Pertama untuk bisa memasuki sekolah saja biayanya sangat mahal dan tidak terjangkau oleh golongan miskin. Meskipun bebas SPP untuk sekolah dasar, sumbangan BP3-nya masih juga tergolong tinggi. Kemudian melalui penarikan biaya yang amat tinggi pada siswa, misalnya memasang tarif tinggi uang sumbangan sukarela orang tua siswa. Kemudian berikutnya yang kadang keterlaluan adalah kegiatan siswa menjelang akhir sekolah diantaranya wisata dan tambahan les pelajaran.
Pendidikan dalam bentuk sekolah terasa menyusahkan betapa tidak, sebab orang tua harus menyediakan uang jutaan hingga puluhan juta rupiah hanya untuk membiayai anaknya, untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal orang tua mereka memiliki penghasilan yang pas-pasan sehingga mereka terpaksa tidak dapat melanjutkan pendidikanya ke jenjang yang lebih tinggi. Keterbatasan (rendahnya) ekonomi bagi keluarga miskin merupakan faktor utama bagi masyarakat miskin desa legokgunung untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal pendidikan masyarakat miskin di desa ini pada umumnya hanya lulusan pendidikan dasar, dan ada pula yang tidak tamat SD, tetapi realitanya di desa legokgunung terdapat sebagian dari masyarakat miskin yang bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Apakah karena pola pikir orang miskin yang berbeda ataukah motivasi dari orang tua agar anak-anak mereka berpendidikan walaupun hidupnya pas-pasan.
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian adalah Bagaimana Profil Masyarakat Miskin di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo, Bagaimana Pendidikan Anak-anak Dari Kalangan Masyarakat Miskin di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo, Faktor-faktor apa yang Mempengaruhi Pendidikan Kalangan Masyarakat Miskin di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui Profil Masyarakat Miskin Di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo. Untuk Mengetahui Pendidikan Anak-anak Dari Kalangan Masyarakat Miskin Di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo. Untuk Mengetahui Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Kalangan Masyarakat Miskin Di Desa Legokgunung Kecamatan Wonopringgo.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif deskriptif lapangan. Tekhnik pengumpulan data menggunakan Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran umum masyarakat miskin desa legokgunung, secara garis besar kemiskinan mereka di karenakan rendahnya ekonomi. Mereka mempunyai harta atau usaha tetapi hanya dapat memenuhi separuh atau lebih dari kebutuhan untuk diri dan tanggungannya, tetapi tidak buat seluruh kebutuhan, sebab pendapatan mereka rendah, mereka tidak mempunyai pekerjaan yang tetap karena tidak mempunyai ketrampilan, mau usaha susah tidak mempunyai modal, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya mereka hanya bekerja sebagai buruh, seperti buruh tani, buruh bangunan, buruh kuli gendong, buruh jahit, buruh cari pasir di sungai, dan buruh tenaga lainnya. Pendidikan mereka rendah karena biaya untuk pendidikan mahal. Pendidikan Anak-anak Masyarakat Miskin di desa legokgunung, ternyata sebagian dari mereka bisa melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Ada 20% dari masyarakat miskin yang bisa menyekolahkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun orang tua mereka memiliki keterbatasan dalam hal rendahnya kondisi ekonomi yang pas-pasan, tetapi sebagian dari mereka termotivasi untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, dengan berbagai cara, misalnya program beasiswa, dan kerja part time. Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan anak-anak masyarakat miskin di antaranya, motivasi orang tua, minat anak, latar belakang pendidikan orang tua, lingkungan masyarakat, lingkungan masyarakat.
06SK060921.00 | SK PAI12.609 LES p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain