TA PERBANKAN SYARIAH
TIDAK TERSAJI: Analisis Kinerja Pembiayaan Gadai Emas Syariah [RAHN] Dalam Meningkatkan Profitabilitas Di BNI Syariah Cabang Pekalongan
Ar Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. Perbedaan utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanya sekali dan diterapkan di muka. Sedangkan perbedaan gadai emas syariah dengan konvensional adalah gadai emas syariah menggunakan bagi hasil, sedangkan konvensional menggunakan prosentase. BNI syariah cabang Pekalongan sebagai salah satu bank syariah di kota Pekalongan, mempunyai banyak produk unggulan, salah satu produk unggulan tersebut adalah produk rahn atau gadai emas. Produk ini secara umum bertujuan untuk membantu nasabah mendapatkan pinjaman uang tunai secara cepat dengan jaminan perhiasan emas. Obyek penelitian ini adalah di BNI Syariah dikarenakan gadai emas di BNI Syariah merupakan yang pertama kali dan salah satu nasabahnya paling banyak di kota Pekalongan. Rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut : 1.> Bagaimana pembiayaan gadai emas syariah [rahn] di BNI Syariah Cabang Pekalongan, 2.> Apakah ada pengaruh profitabilitas di BNI Syariah Cabang Pekalongan dengan adanya peraturan Bank Indonesia nomor 4/7/DPBS tentang pembatasan pembiayaan gadai emas dan Bagaimana pengaruhnya terhadap produk pembiayaan gadai emas?
00TA005412.00 | TA TA12.054 PER a C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain