SKRIPSI PAI
Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Metode Cerita Di Raudhotul Athfal Masyithoh Gapuro Warungasem Batang
Hasil penelitian penerapan pendidikan karakter melalui metode cerita di Raudhotul Athfal Masyithoh Gapuro Warungasem Batang yaitu pembentukan karakter di Raudhotul Athfal Masyithoh Gapuro Warungasem Batang dilakukan melalui pendidikan budi pekerti plus, yaitu dalam pembelajaran kisah Nabi Nuh, guru menyampaikan kisah teladan Nabi Nuh a.s. yang mengisahkan terjadinya banjir bandang yang memusnahkan kaum yang ingkar dengan Nabi Nuh. Pada saat itu Allah mengabulkan doa Nabi Nuh. Allah memberi petunjuk agar Nabi Nuh membuat kapal yang sangat besar dengan perahu itu Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman akan selamat. Sedang kaumnya yang ingkar akan ditenggelamkan, sehingga tak seorang pun dari mereka ada yang selamat. Semua binasa. Tapi Kan an, putra Nabi Nuh a.s. dengan sombongnya terus berlari, ia tak menghiraukan panggilan ayahnya. Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang segera reda, maka ia terus berlari mendaki puncak gunung. Memang Kan an tidak mau mengikuti ajaran agama Nabi Nuh. Ia lebih suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itulah tak mau menumpang kapal Nabi Nuh a.s. yang melibatkan aspek pengetahuan [cognitive], perasaan [feeling], dan tindakan [action]. Dengan ketiga aspek tersebut, maka pendidikan karakter di Raudhotul Athfal Masyithoh Gapuro Warungasem Batang menjadi efektif. Melalui cerita-cerita yang baik tersebut, anak-anak di Raudhotul Athfal Masyithoh Gapuro Warungasem Batang tidak hanya memperoleh kesenangan atau hiburan saja, tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh lebih luas bahkan menyentuh berbagai aspek pembentukan kepribadian anak-anak. Di sela-sela cerita guru mengajak anak-anak bernyanyi agar anak-anak merasa senang. Selain metode tersebut, guru juga menggunakan media gambar perahu beserta penumpang dan yang lainnya. Dimaksudkan dengan cerita tersebut anak-anak dengan mudah menerima cerita dan anak langsung bisa menghayati isi cerita tersebut seperti, tidak boleh meniru sifat Kan an yang sombong, durhaka pada orang tuanya, kemudian harus bisa meniru sifat-sifat para Nabi, penolong, pemaaf, dan sabar karena pada anak-anak usia dini masih senang bercerita bahkan sepulang sekolah anak tersebut bercerita dengan keluarganya tentang pelajaran atau cerita kisah para nabi dan yang lainnya.
03SK033621.00 | SK PAI12.336 QOM p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain