SKRIPSI PAI
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Psikologi Pendidikan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah sub disiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri. Secara lebih sederhana dan praktis, Barlow [1985] mendefinisikan psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam belajar mengajar secara lebih efektif. Pendidikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik [jasmaniah] yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggungjawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas [kepribadian] serta menanamkan rasa tanggungjawab. Pengertian pendidikan islam dengan sendirinya adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang bertujuan dalam hal-hal sebagai berikut : a.> penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, b.> pengembangan dan pembaruan kurikulum, c.> ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, d.> sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif, dan e.> penyelenggaraan pendidikan keguruan. Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian, proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari diri si pelajar. Psikologi pendidikan sangat penting dipelajari oleh setiap calon guru Pendidikan Agama Islam karena dengan mempelajari psikologi pendidikan, guru akan memperoleh bantuan yang sangat berharga dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik. Implementasi kurikulum dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam harus sesuai dan benar-benar memperhatikan aspek pengembangan kognisi, afeksi dan psikomotor peserta didik. Menurut Tasman, pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung selama ini cenderung berfokus pada penguasaan materi, dan kurang memperhatikan kedalaman materi. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi persoalan pokok yang dihadapi dunia pendidikan, sebab penguasaan materi pembelajaran yang demikian cenderung bersifat parsial. Psikologi pendidikan tidak hanya memberi pedoman tentang berbagai teori belajar-mengajar, sistem persekolahan, masalah-masalah psikologis peserta didik, tetapi dimulai dari studi tentang perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan psikologi. Kesulitan utama yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Islam adalah ketika menyampaikan materi pelajaran dalam bahasa yang dapat dipahami oleh peserta didik, dan bagaimana membuat ajaran agama yang abstrak dapat hidup dalam kekongkritan dunia mereka. Dalam lingkup yang lebih khusus, terutama dalam konteks kelas, psikologi pendidikan memusatkan perhatiannya pada aspek-aspek psikologis dalam aktivitas pembelajaran, sehingga dapat diciptakan proses pembelajaran yang efektif. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan-pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat, memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai, memberikan bimbingan atau bahkan konseling, menciptakan iklim belajar yang kondusif, berinteraksi secara tepat dengan siswanya dan manilai hasil pembelajaran yang adil.
00SK003121.00 | SK PAI12.031 LES p C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain