SKRIPSI PAI
Pola Asuh Orang Tua Dalam Membina Kepribadian Anak di Dukuh Galang Wolu Galang Pengampon Wonopringgo Pekalongan
Berdasarkan pengamatan sederhana yang peneliti lakukan, warga Dukuh
Galang Wolu masih belum begitu paham mengenai bagaimana cara mendidik atau
mengasuh anak yang baik. Hal ini terlihat dari banyaknya orang tua yang kurang
memperhatikan serta mengawasi kegiatan yang anak lakukan. Orang tua juga
kurang terlibat dalam tugas sekolah anak. Anak lebih banyak mengerjakan
tugasnya sendiri. Karena kurangnya pengawasan serta keterlibatan orang tua di
Dukuh Galang Wolu tersebut, akhirnya mengakibatkan anak harus melakukan
kegiatan-kegiatannya sendiri. Padahal anak masih memerlukan arahan dari orang
tua untuk dapat mengenal dan membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Lingkungan seperti apapun kondisinya yang ada disekitar anak itulah yang
pada nantinya akan berpengaruh pada kepribadian anak. Apalagi ditambah
majunya teknologi yang saat ini mulai masuk di Dukuh Galang Wolu.
Permasalahan pokok yang ingin dijawab dalam skripsi ini antara lain: (1)
Bagaimana tipe kepribadian anak di Dukuh Galang Wolu Galang Pengampon
Wonopringgo Pekalongan ? (2) Bagaimana penerapan pola asuh orang tua dalam
membina kepribadian anak di Dukuh Galang Wolu Galang Pengampon
Wonopringgo Pekalongan ? Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Untuk
mendeskripsikan tipe kepribadian anak di Dukuh Galang Wolu Galang
Pengampon Wonopringgo Pekalongan. (2) Untuk mendeskripsikan penerapan
pola asuh orang tua dalam membina kepribadian anak di Dukuh Galang Wolu
Galang Pengampon Wonopringgo Pekalongan. Adapun kegunaan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dalam membina
kepribadian anak. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi orang tua agar
lebih tepat dalam mengasuh dan mendidik anak, dan sebagai panduan bagi orang
tua agar memberikan pendidikan kepada anaknya dengan baik, karena orang tua
merupakan tempat penentu kepribadian anak nantinya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Lokasinya yaitu di Dukuh Galang
Wolu Desa Galang Pengampon Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Adapun untuk menganalisis data-data kualitatif peneliti
menggunakan pola berpikir induktif, yaitu pola berpikir yang bertindak dari fakta-fakta khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kepribadian anak di Dukuh
Galang Wolu Galang Pengampon Wonopringgo Pekalongan beraneka ragam.
Terdapat lima anak yang lebih dominan pada tipe kepribadian sanguin. Mereka
mempunyai kepribadian yang semangat, peramah dan periang dalam pergaulan,
umumnya cukup pemberani, selalu senang pada permainan dan hiburan, bertindak
sesuai emosinya atau keinginannya, serta kurang bisa menguasai diri. Dua anak
lebih dominan pada tipe kepribadian flegmatik. Mereka cenderung tenang,
pendiam, tidak mudah marah, pergaulannya kurang lancar, serta ada
kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan tidak mau susah. Satu anak lebih
dominan pada tipe kepribadian melankolik, yang ditandai dengan perasaannya
yang kuat, sangat sensitif, dan sangat mudah dikuasai oleh perasaan. Dan satu
anak lebih dominan pada tipe kepribadian kolerik, dia mampu melaksanakan
tugas dengan setia dan bertanggung jawab atas tugas yang diembannya, namun
dia mempunyai kekurangan yaitu kurang mampu merasakan perasaan orang lain,
kurang mampu mengembangkan rasa kasihan kepada orang yang sedang
menderita, dan perasaannya kurang bermain. Selanjutnya, terdapat tiga macam
pola asuh yang diterapkan orang tua di Dukuh Galang Wolu, yaitu pola asuh
demokratis, pola asuh permisif, dan pola asuh otoriter. Pola asuh demokratis yang
diterapkan sebagian orang tua di Dukuh Galang Wolu yaitu orang tua memberi
kebebasan kepada anak untuk bergaul dengan siapapun, tetapi tetap mengawasi
dan mengontrol kegiatan anak, memberikan respon terhadap perilaku positif yang
dilakukan oleh anak, tidak memberi batasan kepada anak untuk melanjutkan
sekolah dimana, serta menerapkan aturan kepada anak yang disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak. Anak dengan pola pengasuhan orang tua yang
demokratis akan menunjukkan sikap atau perilaku tanggung jawab yang besar dan
anak-anak cenderung lebih mudah berkembang dengan baik. Selanjutnya pola
asuh permisif yang diterapkan oleh sebagian orang tua di Dukuh Galang Wolu
yaitu orang tua cenderung tidak memperhatikan apa yang dilakukan anaknya serta
memberikan kebebasan kepada anak, kurang menuntut sikap tanggung jawab dan
keteraturan perilaku anak, dan ketika anak melakukan suatu hal yang baik orang
tua jarang memberi hadiah atau pujian kepada anak. Anak -anak di Dukuh Galang
Wolu yang diasuh dengan pola asuh permisif ini cenderung lebih terbiasa mandiri,
cenderung lebih bebas, tidak bisa mengontrol waktu dan sikap, serta anak menjadi
kurang bertanggung jawab terhadap aturan yang diterapkan keluarga. Dan pola
asuh otoriter yang diterapkan orang tua di Dukuh Galang Wolu adalah bersikap
keras dalam mengasuh anak, memberikan aturan-aturan yang harus dikerjakan
anak, memberikan kebebasan kepada anak ketika anak ada tugas sekolah atau ada
jadwal try out. Dalam kaitannya dengan pergaulan anak juga ada batasan waktu
bermain anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter membuat anak
merasa terkekang dan cenderung agresif.
15SK1521260.00 | SK PAI 15.260 HAN p | DIGITAL (http://repository.iainpekalongan.ac.id) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain