SKRIPSI PAI
Sekularisasi Dalam Pendidikan Islam ( Studi Pemikiran Nurcholis Madjid)
Skripsi ini mengkaji pemikiranNurcholish Madjid tentang sekularisasi dalam pendidikan Islam. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh pandangan mengenai sekularisasi yang di gagas oleh Nurcholish Madjid. Pandangan tersebut telah menimbulkan banyak spekulasi baik yang pro maupun kontra dengan pemikiran Nurcholish Madjid sendiri. Dalam dunia pendidikan secara tidak langsung sekularisasi dikaitkan dengan hal tersebut, khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
Permasalahan dalam skripsi ini meliputi, pertama, bagaimana sekularisasi menurut Nurcholish Madjid, dan, kedua, bagaimana relevansi sekularisasi dalam pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pemikiran sekularisasi Nurcholish Madjid dan relevansinya dalam pendidikan Islam. Kegunaan penelitian ini secara teoritis yakni, diharapkan dapat melengkapi, memperdalam, serta memperluas kajian mengenai pemikiran Nurcholis Madjid dalam bidang pendidikan Islam, sedangkan secara praktis yakni, dapat memberikan sumbangsih untuk ilmu pengetahuan serta dapat menjadi pertimbangan dalam membenahi dan memperbaiki kondisi pendidikan Islam. Sehingga lebih memudahkan dan menjadi alternatif lain bagi para pendidik dalam mengatasi problem pendidikan Islam yang setiap saat berubah- ubah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), pendekatan penelitannya menggunakan pendekatan deskriptif analisis yakni menggambarkan dan menganalisis pendapat Nurcholish Madjid dalam pemikiran-pemikiranya mengenai sekularisasi dalam pendidikan Islam. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan content analisys (kajian isi) atau deskriktif analisis.
Dari hasil penelitian ini, dihasilkan bahwa pemikiran sekularisasi tidak di maksudkan untuk merubah umat muslim menjadi sekular. Karena menurut Nurcholish Madid sekularisasi tidaklah dimaksudkan sebagai penerapan sekulerisme dan mengubah kaum Muslimin menjadi sekularis. Tetapi dimaksudkan untuk menduniawikan nilai-nilai yang sudah semestinya bersifat duniawi, dan melepaskan umat Islam dari kecenderungan umat Islam umtuk mengukhrawikannya. Mengenai sekularisasi dalam pendidikan Islam, pada hakikatnya dalam sekularisasi pendidikan Islam baik pendidikan agama dan pendidikan umum tidak ada pemisahan. Keduanya sama-sama penting dan mempunyai peran masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Relevansi pemikiran Sekularisasi Nurcholish Madjid dalam pendidikan Islam, sebagai berikut. a.) Aspek Tujuan, pokok pangkal agama adalah ajaran Tauhid atau pengesaan Tuhan, begitu pula dalam hal pendidikan. Karena pendidikan adalah proses untuk mendidik muslim yang sejati. b.)Aspek pendidik, melalui seorang pendidik diharapkan pendidikan Islam mampu melahirkan manusia yang
viii
memiliki kesadaran yang tinggi bahwa ajaran islam merupakan percept (ajaran) yang bersifat menyeluruh. Dan juga memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan responsi terhadap tantangan-tantangan dan tuntutan-tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu yang ada. c.) Aspek Peserta didik, peserta didik adalah sumber daya manusia yang merupakan gerakan human investment, karena memiliki kompleksitas keilmuan sejalan dengan universalitas Islam itu sendiri. Human investment adalah upaya pendidikan dalam jangka panjang untuk melahirkan sumber daya manusia. Untuk menciptakan sosok “santri yang canggih”. Nurcholish Madjid menyelaraskan Indonesia dengan santri, karena pada dasarnya sosok santri itu sebagai tampilan sikap egaliter, terbuka, kosmopolit dan demokratis. d.)Aspek Kurikulum, kurikulum, agama tetap dijadikan sebagai dasar yang utama, atau “grounds for meaning”, dengan kata lain kurikulum harus menjadi sumber pokok yang mengandung nialai-nilai kehidupan didalamnya. Sehingga kurikulum tidak hanya menjadi wacana semata, tetapi memang menjadi sumber nilai yang tak terbatas oleh ruang dan waktu yang mampu mengantarkan anak didik kepada tujuan pendidikan. e.) Aspek Metode, untuk menopang penataan dan pembenahan sistem pendidikan Islam dituntut keseriusan dalam penggarapan yang diikuti dengan kejelasan program, penggunaan metode yang komprehensif, kecakapan pelaksanaan, dan kelengkapan sasarannya. f.)Evaluasi, Dalam evaluasi pendidikan Islam yang di gagas oleh Nurcholish Madjid proses evaluasi difokuskan kepada proses bukan pada hasil akhir. Kegiatan menanamkan nilai-nilai, akan membentuk pendidikan keagamaan. Nilai – nilai itu antara lain: Islam, iman, ihsan, taqwa, ikhlas, tawakal, syukur dan sabar. Kemudian nilai-nilai akhlak yang akan mendorong kepada kemanusiaan. oleh sebab itu evaluasi harus dilihat dari proses bukan hanya hasil akhir.
simpulan bahwa Jika dilihat dari pemikiran pendidikan menurut Nurcholish Madjid, Nurcholish bukanlah sosok intelektual yang menganut paham sekuler, dalam kajiannya beliau tidak hanya menitikberatkan mengenai masalah dunia, melainkan menyeimbangkan antara akhirat dan dunia, karena keduanya sudah seharusnya berjalan beriringan.
15SK1521020.00 | SK PAI 15.020 YUN s | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain