SKRIPSI PAI
Konsep Kecerdasan Menurut Howard Gardner Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam dunia pendidikan menilai kecerdasan manusia terlalu sempit, manusia dianggap hanya memiliki satu kecerdasan yang dapat diukur yang disebut kecerdasan logika-matematika, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kecerdasan tersebut adalah tes IQ. Banyak sekali anak yang pada kenyataannya dianggap sebagai anak yang “Learning Disabled” pada saat pola pemikiran mereka yang unik tidak dapat diakomodasikan oleh sekolah, karena pihak sekolah hanya menekankan pada kemampuan logika-matematika dan bahasa saja. Melihat kejadian yang ada Howard Gardner melakukan penelitian yang menghasilkan bahwa setiap manusia yang lahir membawa potensi kecerdasan yang tidak hanya satu melainkan beberapa atau yang disebut dengan kecerdasan majemuk (ganda). Teori tersebut sangat bermanfaat jika diterapkan dalam memberikan pengajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, sehingga guru tidak monoton pada satu metode dalam mengajar karena adanya kesadaran dari guru tentang kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh anak didiknya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana konsep kecerdasan menurut Howard Gardner serta penerapan konsep kecerdasan menurut Howard Gardner dalam pembelajaran PAI. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang konsep kecerdasan menurut Howard Gardner dan untuk mendeskripsikan penerapan konsep kecerdasan menurut Howard Gardner dalam pembelajaran PAI. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai panambah wawasan dalam segi keilmuan khususnya di bidang psikologi tentang kecerdasan majemuk (ganda) serta memotivasi para guru dan praktisi pendidikan untuk menciptakan dan mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada kecerdasan majemuk.
Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (Library Research) dengan pendekatan kualitatif dengan mengambil latar pemikiran Howard Gardner tentang kecerdasan majemuk. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik telaah dokumen, dimana dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku. Sedangkan dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Howard Gardner membagi kecerdasan manusia menjadi 8 (delapan) kecerdasan dasar, yaitu Kecerdasan Linguistik, Logis-Matematis, Spasial, Musikal, Kinestetik, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalis yang ia sebut sebagai kecerdasan majemuk (ganda). Penerapan kecerdasan tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangatlah bervariasi, seperti untuk mengetahui kecerdasan bahasa yang dimiliki
viii
siswa maka guru dapat melihat pada semua materi dalam Pendidikan Agama Islam. Kemudian kecerdasan logis-matematis dapat dilihat pada mata pelajaran Fiqih dan Alquran Hadits. Kecerdasan spasial dan kecerdasan kinestetik yang dimiliki peserta didik juga dapat dilihat pada mata pelajaran Fiqih. Selanjutnya untuk kecerdasan musikal guru dapat melihat pada mata pelajaran Akidah-Akhlak. Kecerdasan Interpersonal yang dimiliki peserta didik dapat dilihat pada mata pelajaran Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Fiqih. Sedangkan untuk kecerdasan intrapersonal guru dapat melihat pada mata pelajaran Akidah Akhlak dan kecerdasan naturalis dapat dilihat pada mata pelajaran Alquran Hadits.
15SK1521014.00 | SK PAI 15.014 MAI k | DIGITAL (http://repository.iainpekalongan.ac.id) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain