Skripsi
Orientasi Santri Salaf Di Era Globalisasi (Kasus di Madrasah Hidayatul Mubtadi'ien Lirboyo Kediri)
Kecendrungan manusia modern meninggalkan sebuah tradisi lama dan menggantinya dengan tradisi baru yang datangnya dari barat. Serta memuja kecanggihan teknologi dan informasi. Tujuan mencari ilmu bukan semata-mata untuk ilmu tetapi yang dikejar adalah ijazah menjadi tak terelakkan. Fenomena butuhnya manusia modern terhadap legalitas formal tentu membuat mereka berbondong-bondong memasuki lembaga formal. Namun, situasi ini berbalik dilingkungan Pesantren Lirboyo. MHM, ar-Risalah dan al-Mahrusiyah yang berada disatu komplek yaitu pesantren lirboyo ternyata, santri sampai saat ini lebih banyak memilih MHM sebagai tempat pencarian ilmunya.
Penelitian ini betujuan untuk menjawab kasus apa yang menjadi orientasi santri Pondok Pesantren Lirboyo terutama santri MHM? Meliputi orientasi pendidikan dan kehidupannya. Padahal di saat yang sama pondok pesantren salafiyah lainnya mulai mengadakan perubahan kearah pesantren semi modern dan menjadi pesantren modern. Untuk menjawab kasus tersebut peneliti menggunakan pendekatan kualitatif-fenomologik dengan jenis studi kasus. Sumber data yang paling utama adalah pembuat kebijakan pondok pesantren yakni para kyai, kepala pondok dan kepala madrasah serta dewan asatidz pondok pesantren Lirboyo. Proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara diantaranya wawancara, observasi dan dari dokumen-dokumen pondok pesantren. Wawancara dilakukan secara mengalir (snowball sampling) sampai ditemukan jawaban terakhir. Rumusan masalah penelitian ini dikhususkan pada beberapa topik pembahasan yaitu 1. Bagaimana orientasi kehidupan santri Pesantren Salaf diera globalisasi? 2. Bagaimana orientasi pendidikan santri Pesantren Salaf diera globalisasi?
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pola interactive analyzis yang di dalamnya melibatkan kegiatan sajian data, reduksi data, verifikasi, penarikan simpulan yang berupa temuan penelitian serta dilakukan pengecekan data melalui triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Oreintasi Santri Pondok Pesantren Salaf Lirboyo di era global adalah: a) Orientasi kehidupan santri Lirboyo di era globalisasi tidak hanya mengacu kepada kehidupan ukhrawi yang memang menjadi dasarnya tetapi menjadikan kehidupan duniawi sebagai perantara untuk kesuksesan akhiratnya. Dibukanya kran kuliah dengan ijazah MHM yang sudah laku maka, orientasi kehidupan santri salaf Lirboyo bukan hanya berdakwah namun lebih beragam, misal menjadi anggota DPR, PNS, TNI, Pedagang dan lain-lain.
Keragaman orientasi hidup dari santri ini tidak lepas dari orientasi humanisme teosentris yakni menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan karena hakekatnya ajaran Islam (agama Fitrah) memang untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk kepentingan Tuhan. Akan tetapi martabat dan kemuliaan manusia akan terwujud manakala manusia mampu mendekati Tuhan karena pada dasarnya manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Sehingga dalam kehidupan sosial santri lirboyo mampu berperan dengan baik tidak hanya secara horizontal namun juga vertikal. b) Orientasi pendidikan santri salaf di era
globalisasi tidak hanya sekedar tafaqquh fi ad-din dan berhenti sampai di tingkat Aliyah saja, namun kecendrungan untuk meneruskan kejenjang yang lebih tinggi sudah banyak dilakukan oleh para santri. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya santri yang kuliah tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri seperti Maroko, Mesir, Yaman, Madinah dan Arab Saudi. Hal ini membuktikan bahwa santri salaf Lirboyo sedikit demi sedikit telah mengalami perubahan orientasi dari dikotomi menuju non dikotomi. Perubahan orientasi ini dimotivasi oleh para pendahulunya yang melengkapi keilmuannya dengan menimba ilmu diluar negeri. Kemudahan untuk melanjutkan kuliah ini dirasakan oleh santri setelah ijazah MHM ternyata dapat diterima di perguruan tinggi Islam baik di STAIN, IAIN dan UIN.
14TS144005.00 | TS 144005 MAR o | My Library (Lantai 3, Thesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain