Skripsi
Analisis Manajemen Pembiayaan Murobahah Pada bank Syariah ( Studi Kasus Pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan Tahun 2012)
Sebagai lembaga intermediary dan seiring dengan situasi lingkungan
eksternal dan internal perbankan yang mengalami perkembangan pesat, akan selalu berhadapan berbagai jenis risiko dengan tingkat kompleksitas yang beragam dan melekat pada kegiatan usahanya. Manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui atau menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Perkembangan perbankan tidak selalu bagus, bahkan
ada perbankan yang kemudian gagal atau rugi karena penyebab pengelolaan perbankan tersebut, kurangnya persiapan sumber daya manusia, baik dari sisi pengetahuan atau ketrampilan mengelola terutama masalah pengguliran pembiayaan. Kasus riil yang terjadi adalah banyaknya pembiayaan yang tidak tertagih.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimana penerapan manajemen risiko pembiayaan pada BNI Syariah Pekalongan, untuk
mengetahui risiko pembiayaan pada produk apa yang terjadi di BNI Syariah Pekalongan. Data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara atau interview, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko
pembiayaan Murabahah pada BNI Syariah Pekalongan mencapai 60% lebiah tinggi dibandingkan dengan pembiayaan lainnya, yaitu memiliki Non Performance Financing (NPF) sebesar 1,42%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko pembiayaan dapat meminimalisasi terjadinya pembiayaan bermasalah, sehingga BNI Syariah Pekalongan berhasil menekan terjadinya risiko pembiayaan dengan menerapkan konsep 5C sebelum pemberian pembiayaan (character, capacity, capital, collateral, dan condition of economy).
Manajemen risiko BNI Syariah Pekalongan telah tersusun dengan baik yang diawali dengan identifikasi risiko, klasifikasi nasabah, penanganan, surat tagihan I, II, III dan surat peringatan I, II, III, eksekusi atau sita jaminan dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah yaitu Penerapan Managing Collectibility dengan perhitungan NPF dan Penerapan Sistem PAR (Portofolio At Risk). Sedang kendala yang dihadapi dalam manajemen risiko pembiayaan adalah faktor intern, yaitu karyawan yang kurang jeli dalam melihat calon nasabah, dan faktor ekstern yaitu nasabah yang kurang
komunikatif dan barang jaminan yang tidak jelas.
01SK013314.00 | SK ES14.133 ALF a C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain