SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Implementasi Pembelajaran Afektif Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 1 Comal Pemalang
Kata kunci : Pembelajaran Afektif, Pendidikan Agama Islam
Permasalahan pendidikan agama Islam yang banyak menyita perhatian adalah
pendidikan agama Islam yang lebih berorientasi pada belajar tentang agama, sehingga
hasilnya banyak orang yang mengetahui nilai-nilai ajaran agama tetapi perilakunya
tidak relevan dengan nilai-nilai ajaran agama yang diketahuinya. Oleh karena itu,
tantangan bagi pendidikan agama Islam adalah bagaimana mengimplementasikan
pendidikan agama Islam bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam
tetapi juga nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan agama Islam tersebut agar
dapat tertanam dalam diri peserta didik.
Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana pembelajaran
afektif pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA N 1 Comal Pemalang
dilihat aspek-aspek afektif pada pembelajaran PAI dan strategi pembelajaran afektif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap penerapan aspek afektif pada
pembelajaran PAI dan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran afektif.
Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain: dapat menambah wawasan serta
pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada
khususnya tentang pembelajaran afektif, dan dapat dijadikan pedoman, dasar, tolok
ukur serta landasan bagi penelitian selanjutya sesuai dengan hal-hal yang berkaitan
dengan pembelajaran afektif.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
lapangan (field reserach). Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi,
wawancara mendalam, dan dokumen. Jenis analisis data yang digunakan yaitu
analisis induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek-aspek afektif yang terdapat
dalam pembelajaran adalah sikap, minat, nilai, dan moral. Sikap dibentuk dengan
metode pembiasaan dan modelling. Pada RPP, aspek-aspek afektif sudah dimasukkan
kedalam setiap komponen RPP. Mulai dari SK, KD, Indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber
belajar, hingga pada komponen evaluasi belajar. Namun demikian, ada beberapa
komponen yang tidak mencantumkan aspek afektif dalam RPP. Selain itu strategi
yang digunakan adalah dengan pembelajaran aktif, diskusi kelompok, pemodelan dan
refleksi. Melalui kegiatan pembelajaran aktif, diskusi kelompok, pemodelan dan
refleksi dalam penerapannya di kelas belum seperti apa yang diharapkan, karena
afektif berkaitan dengan perasaan dan kondisi yang dialami oleh pendidik maupun
peserta didik. Oleh karena itu, masalah yang muncul dalam proses pembelajaran di
kelas adalah pengelolaan kelas dan metode mengajar. Hal ini terlihat masih
terdapatnya siswa yang tidak mendengarkan dengan seksama ketika proses
pembelajaran, selain itu kadang guru tidak menegur siswa yang asyik berbincang
dengan teman. Selain itu, siswa masih terkonsentrasi pada paradigna lama, dimana
siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, sehingga guru harus dapat menciptakan
suasana kelas yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Latar belakang siswa yang berbeda-beda juga menjadi salah satu yang perlu
mendapat perhatian dari guru. Karena dalam proses pembelajaran, siswa yang
memiliki latar belakang baik juga akan baik, begitu pula dengan siswa yang
memilikin latar belakang kurang baik baik dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat, maka juga akan berdampak di lingkungan sekolah. Materi PAI yang
padat dan alokasi waktu yang hanya dua jam, mengharuskan guru dapat menambah
jam PAI di luar jam khusus. Hal ini, juga menjadi salah satu faktor mengapa PAI
masih hanya fokus pada penyampaian materi saja dan mengenyampingkan aspek
afektif.
11SK117121.00 | SK PAI14.1171 AMA i C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain