SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Perkembangan Beragama Pada Anak Menurut Zakiah Daradjat Dalam Buku Ilmu Jiwa Agama
Kata Kunci: Perkembangan Beragama pada Anak.
Masa kanak-kanak merupakan salah satu masa terpenting dalam rentang kehidupan manusia. Sebab, ia menjadi pijakan fase-fase selanjutnya dalam proses pendidikan dan pembinaan pribadi. Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan seluruh potensi anak harus dilakukan sedini mungkin, bertahap, terpadu, terus menerus, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan fisik dan psikis anak. Kesesuaian ini penting agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan maksimal. Untuk dapat membentuk kesadaran beragama pada anak, pemahaman terhadap dimensi keagamaan pada anak merupakan hal penting. Teori tentang tumbuhnya jiwa keagamaan pada anak, perkembangan beragama pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan beragama pada anak perlu mendapat perhatian. Salah satu tokoh pembaharuan pendidikan islam yang mencurahkan perhatiannya pada masalah perkembangan beragama pada anak adalah Zakiah Daradjat. Beliau adalah sosok ilmuan perempuan yang multidimensi. Ia tidak hanya dikenal sebagai psikolog, tetapi jug muballighah dan pendidik sekaligus. Sebagai psikolog, ia membuka praktik setiap hari kerja di kediamannya. Akan tetapi, beberbeda dengan umumnya psikolog, Zakiah selalu mengaitkan nilai-nilai agama didalam terapinya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan beragama anak menurut Zakiah Daradjat dalam Buku Ilmu Jiwa Agama? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan beragama pada anak menurut Zakiah Daradjat dalam Buku Ilmu Jiwa Agama?. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan perkembangan beragama anak menurut Zakiah Daradjat dalam Buku Ilmu Jiwa Agama serta untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan beragama pada anak menurut Zakiah Daradjat dalam Buku Ilmu Jiwa Agama. Kegunaan penelitiaan secara teoritis diharapkan dapat memberikan pengetahuan, informasi dan sekaligus referensi yang berupa bacaan ilmiah. Sedangkan kegunaan secara praktis adalah untuk membantu memberi informasi dan sumbangan pemikiran bagi para pemerhati pendidikan, baik kalangan pengajar, orang tua, maupun masyarakat dalam mendidik, membina, dan mengembangkan spiritual keagamaan anak sesuai dengan tingkat perkembangan kejiwaan mereka.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif analisis kritis. Sumber primer penelitian ini diambil dari buku Ilmu Jiwa Agama karya Zakiah Daradjat (Jakarta: Bulan Bintang, 2003). Sedangkan sumber data sekunder dalam
penelitian ini adalah buku-buku karya Zakiah Daradjat yang lain serta buku-buku
yang terkait dengan masalah penelitian ini. Metode pengumpulan data baik primer
maupun sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan studi literatur. Sedangkan
metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analisys).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perkembangan beragama
pada anak mempunyai garis-garis pokok yang sama, yakni sebelum usia 7 tahun
perasaan anak terhadap Tuhan pada dasarnya adalah negatif. Ia berusaha menerima
pemikiran tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Sedang gambaran mereka
tentang Tuhan sesuai dengan emosinya. Hal ini terjadi karena pemikiran tentang
Tuhan adalah suatu pemikiran kenyataan luar yang pada umurnya yang sangat muda
ini tidak disukai oleh si anak. Namun pada masa kedua (7 tahun ke atas) perasaan si
anak terhadap Tuhan berganti positif (cinta dan hormat) dan hubungannya dipenuhi
oleh rasa percaya dan merasa aman. Anak sudah bisa menerima pemikiran tentang
Tuhan pada masa kedua ini, karena si anak ingin menenangkan jiwanya dari
pertanyaan-pertanyaan dan tantangan-tantangan yang kadang-kadang tidak dijawab
oleh orang dewasa, maka disusunlah jawaban yang diciptakannya sendiri dalam
pikirannya. Sebagian jawaban-jawaban itu didapatnya dari pendidikan agama yang
diterimanya. Oleh karena itu, penonjolan sifat-sifat Tuhan yang memberi keamanan
jiwa anak, misalnya pengasih, penyayang, penolong, pelindung dan sebagainya akan
membantu berkembangnya sikap positif anak kepada Tuhan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan beragama pada anak ada dua: faktor internal
(keturunan /pembawaan, kecerdasan usia) dan faktor eksternal (keluarga, sekolah,
dan masyarakat). Faktor eksternal (keluarga/orang tua) merupakan faktor yang
dominan dalam mempengaruhi perkembangan beragama pada anak, sebab orang tua
adalah pembina pribadi pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap, dan
cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang
dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang bertumbuh itu.
Hanya orang tua yang pandai dan bijaksanalah yang dapat mendidik dan
membesarkan anaknya sehingga menjadi anak yang bahagia dari kecil sampai
dewasa dan tua nantinya. Karena itu peranan keluarga dalam perkembangan
beragama si anak, sangat menentukan. Namun yang mengarahkan jalan (memberikan
hidayah) itu semuanya adalah Allah Swt. Sehingga kita harus selalu memohon taufik
kepada Allah.
11SK116121.00 | SK PAI14.1161 PUR p C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain