SKRIPSI PAI
Persepsi Dua Kiai Di Kota Pekalongan Terhadap Pendidikan Seks Bagi Anak Dan Implikasinya Terhadap pendidikan Akhlak Anak
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh masalah seksual dalam masyarakat muslim yang mulai memunculkan banyak dimensi dan dampak dalam banyak fenomena. Pendidikan seks kepada anak bukan hanya mengajarkan cara-cara berhubungan seks semata, melainkan lebih kepada upaya memberikan pemahaman kepada anak sesuai dengan usianya mengenai fungsi-fungsi alat seksual dan masalah nuraniah yang timbul, juga mengenai pergaulan yang sehat serta resiko seputar masalah seks. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi bagaimana profil dan peranan dua kiai di Kota Pekalongan, bagiamana persepsi dua kiai tersebut terhadap pendidikan seks dan pendidikan akhlak, serta bagaimana implikasi pendidikan seks bagi anak terhadap pendidikan akhlak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa KH. Hasanudin, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Falah dan Al Masyad yang ada di Sampangan. Menurut beliau pendidikan seks bagi anak walaupun tabu perlu diajarkan dengan tahapan-tahapan tertentu dan tidak terlalu transparan agar anak mengetahui sisi negatif dan positif dari pendidikan seks tersebut. Sedangkan menurut KH. Suudi, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qomar Kergon, bahwa pendidikan seks sudah ada sejak lahir karena hal itu merupakan fitrah manusia, tetapi anak-anak perlu diarahkan untuk mengetahui pendidikan seks yang benar. Implikasi pendidikan seks anak terhadap pendidikan akhlak anak yaitu dengan memberikan materi-materi pendidikan seks bagi anak sesuai dengan ajaran agama Islam sehingga diharapkan anak mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia, dapat membedakan benar dan salah serta bertanggung jawab dan dapat melindungi diri dari penyalahgunaan dan penyimpangan-penyimpangan seks.
10SK108043.00 | SK 370.114 NUR p C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain