SKRIPSI PAI
Strategi Guru PAI Dalam Mengembangkan Kreativitas Dan Inovasi Pembelajaran Pada Siswa Tunagrahita Di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan
Melalui pendidikan seharusnya output sebagian besar siswa memiliki intelektual, spiritual, keterampilan dan moral yang berkualitas, namun pada kenyataannya untuk mendapatkan layanan yang sama di Indonesia masih terjadi perbedaan antara anak berkebutuhan khusus dengan anak reguler lainnya. Kemudian berdasarkan Q.S. at-Tin [95]: 4, bahwa Allah Swt. menciptakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, maka anak berkebutuhan khusus tunagrahita selayaknya juga berhak mendapatkan hak-hak yang sama sebagai makhluk Allah Swt. termasuk di dalamnya hak untuk mendapatkan pendidikan agama islam yang berkualitas. Selanjutnya anak tunagrahita ini memiliki intelegensi di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, mereka memiliki masalah tersendiri dalam memahami pembelajaran, juga kurang mampu dalam mengendalikan perilaku yang muncul pada masa perkembangannya, sehingga diperlukan strategi, kreativitas dan inovasi pembelajaran bagi guru PAI untuk membuat pembelajaran lebih menarik, lebih hidup, tidak monoton serta tidak membosankan. Dari uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Guru PAI dalam Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Pembelajaran Pada Siswa Tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan”. Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : 1) bagaimana strategi guru PAI dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran pada siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan, 2) apa saja faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat strategi guru PAI dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran pada siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan. Kemudian tujuan penelitian yaitu: 1) untuk mendeskripsikan strategi guru PAI dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran pada siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan, 2) untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat strategi guru PAI dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran pada siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada 4 strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam membantu proses belajar anak tunagrahita PKBM Bunga Bangsa yaitu: 1) strategi pembelajaran langsung, pembelajaran dilakukan berpusat pada gurunya, menggunakan metode ceramah, siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru. 2) strategi pembelajaran interaktif, siswa tunagrahita melakukan pembelajaran dengan membentuk kerja kelompok, diskusi kelompok, dan belajar dengan teman sejawat. 3) strategi pembelajaran melalui pengalaman dengan cara praktek seperti praktek wudhu dan praktek shalat, juga pembelajaran outing class untuk melatih siswa tunagrahita agar dapar bersosialisi dengan orang lain dan lungkungan. 4) strategi pembelajaran mandiri, pembelajaran melalui program binadiri seperti penanaman nilai kebersihan, dan kemandirian suatu karya/kerajinan. Kemudian kreativitas dan inovasi pembelajaran yang telah dilakukan pada pembelajaran PAI di PKBM Bunga Bangsa adalah: 1) penggunaan metode pembelajaran yang cukup bervariatif seperti metode ceramah, diskusi kelompok, kerja kelompok, belajar dengan teman sejawat. 2) penggunaan media audio-video, menonton film yang berkaitan dengan materi PAI. 3) penyampaian materi lebih sederhana dan praktek. 4) pembiasaan membaca juz amma, asmaul husna, dan shalat berjamaah. 5) membuat hasil karya seperti kreasi asmaul husna, dan keterampilan handmade dan program kemandirian (program binadiri dan binakarya). Faktor pendukung dan penghambat straitegi guru PAI dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi pembelajaran pada siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa Kota Pekalongan. Faktor pendukungnya ada 2 yaitu: 1) faktor sarana dan prasarana yang cukup memadai, dengan kondisi yang baik, ruang kelas yang bersih dan nyaman, serta dilengkapi mushola yang dekat dengan kelas tunagrahita. 2) faktor pendidik, guru di PKBM Bunga Bangsa tidak hanya berwawasan / memiliki ilmu pengetahuan saja, namun juga berkemampuan dalam menguasai IPTEK dan IMTAQ. Sedangkan faktor penghambatnya ada 3 yaitu: 1) faktor siswa, siswa tunagrahita di PKBM Bunga Bangsa tergolong tunagrahita dengan karakteristik ringan, cenderung ada yang pendiam, pelafalan kurang, kemampuan berpikir masih sederhana, serta fokus yang kurang / mudah lupa. 2) faktor pendidik, rata-rata background pendidikan yang dimiliki oleh pendidik di PKBM Bunga Bangsa tidak sesuai dengan pengajaran di kelas, sehingga terjadi kesenjangan / ketidaksinambungan antara pendidikan yang didapat dari universitas dengan ilmu yang diajarkan kepada siswa. 3) faktor sarana dan prasarana, meskipun sarana dan prasarana di PKBM Bunga Bangsa cukup memadai dengan kondisi baik, namun masih terdapat percampuran tingkat pendidikan dalam satu kelas tunagrahita di waktu yang bersamaan, hal ini mengakibatkan ketidakefektifan proses belajar mengajar.
24SK2421503.00 | SK PAI 24.503 NAI s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain