SKRIPSI PGMI
Implementasi Program Reading Morning Siswa Kelas II Di SDN Kuripan-Kidul 02 Pekalongan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan SDN Kuripan-Kidul 02 Pekalongan dalam melaksanakan Program reading morning secara konsisten sebagai salah satu kegiatan wajib di sekolah guna menumbuhkan kemampuan literasi membaca. Literasi merupakan keterampilan hidup yang penting dalam proses pendidikan. Pelaksanaan kegiatan reading morning diupayakan sebagai salah satu dalam menumbuhkan kemampuan literasi membaca siswa melalui beberapa tahap. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengetahui bagaimana implementasi program reading morning dan apa saja faktor pendukung serta penghambat proses implementasi program reading morning siswa kelas II di SDN Kuripan-Kidul 02 Pekalongan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi program reading morning siswa kelas II SDN Kuripan-Kidul 02 Pekalongan. (2) untuk memberikan gambaran mengenai apa saja faktor pendukung dan penghambat proses implementasi program reading morning siswa kelas II SDN Kuripan-Kidul 02 Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Sedangkan teknik analisis data meliputi: pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tahapan dalam implementasi program reading morning diantaranya (a) tahap perencanaan, yakni mempersiapkan fasilitas dan pakta integritas terkait kegiatan wajib membaca, (b) tahap pelaksanaan, yakni menyiapkan sarana dan prasarana meliputi pojok baca, dan buku (c) tahap evaluasi, yakni melakukan rapat kerja perkembangan program dan perbaikanya. Kemudian faktor pendukung program meliputi pembiasaan dalam budaya membaca, adanya kepedulian dan dukungan dari guru, serta tersedianya sarana dan prasarana buku bacaan yang cukup. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi banyaknya kegiatan sekolah, tidak bersifat konsisten, kurangnya dalam penambahan buku bacaan, serta kejenuhan siswa dalam membaca buku yang disebabkan karena kurangnya pengadaan koleksi buku yang bervariasi.
24SK2423241.00 | SK PGMI 24.241 ARI i | My Library (Lantai 3, R. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain