SKRIPSI MD
Manajemen Risiko Pelayanan Haji Dalam Menghadapi Problematika Jema'ah Lansia di PLHUT Kota Tegal
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima dan dihukumi wajib bagi yang mampu. Di Indonesia, UU No. 13 Tahun 2008 mengatur penyelenggaraan haji dengan prinsip keadilan dan transparansi. Pada pelaksanaanya, lansia sering menghadapi tantangan fisik dan mental, serta memerlukan perhatian khusus. Kementerian Agama Kota Tegal menyusun strategi haji ramah lansia, termasuk fasilitas khusus dan perawatan kesehatan. Penelitian ini fokus pada manajemen risiko pelayanan haji untuk jemaah lansia di PLHUT Kota Tegal, guna memastikan ibadah haji yang aman dan nyaman bagi lansia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan suatu permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini antara lain: Bagaimana manajemen risiko pelayanan haji dalam menghadapi problematika jemaah lanjut usia di PLHUT Kota Tegal?, Bagaimana faktor pendukung dan penghambat manajemen risiko pelayanan jemaah haji lanjut usia di PLHUT Kota Tegal?. Dari rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen risiko penanganan problematka pelayanan jemaah lansia di PLHUT kota Tegal, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat manajemen risiko pelayanan jemaah haji lanjut usia di PLHUT Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menjelaskan situasi serta fenomena yang terjadi dalam manajemen risiko pelayanan haji di Kementerian Agama Kota Tegal. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi dari berbagai sumber. Penelitian mengenai manajemen risiko pelayanan jemaah haji lansia di PLHUT Kota Tegal menemukan bahwa jemaah lansia menghadapi risiko kesehatan fisik akibat penurunan fungsi organ serta risiko kesehatan mental seperti stres dan kecemasan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan penyesuaian infrastruktur, pelatihan khusus bagi petugas, dan komunikasi efektif dengan keluarga jemaah. Evaluasi menunjukkan perlunya dukungan psikososial dan perawatan medis yang memadai. Selain itu, faktor pendukung dalam manajemen risiko termasuk seleksi ketat dan pelatihan petugas haji yang kompeten. Tantangan utama meliputi keterbatasan pendengaran pada lansia dan risiko cuaca ekstrem di Arab Saudi. Penelitian ini memberikan panduan untuk meningkatkan manajemen risiko dalam pelayanan haji bagi jemaah lanjut usia, dengan fokus pada perlunya strategi mitigasi yang efektif untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan ibadah haji.
24SK2436052.00 | SK MD 24.052 SIT m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain