SKRIPSI IAT
Tradisi Semaan Al-Qur'an Jantiko Mantab (Study Living Qur'an di Majlis Ta'lim Daarul Mushtofa99 Sidokare Pemalang)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena kebiasan remaja desa Sidokare Utara Pemalang yang gemar mabuk-mabukan, memakai obat-obatan terlarang di perbatasan desa. Kebiasaan tersebut kerap membuat resah masyarakat, karena perkumpulan tersebut banyak diminati anak punk dan anak jalanan. Upaya menanggulangi masalah tersebut dilakukan oleh Masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan ikut melaksanakan kegiatan tradisi sema’an al-Qur’an Jantiko Mantab. Kegiatan ini yang nantinya akan mempengaruhi kebiasaan, kepribadian dan peningkatan kualitas remaja di lingkungan tersebut menjadi lebih positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menjelaskan : Pertama, Bagaimana praktik kegiatan sema’an al-Qur’an Jantiko Mantab di Majlis Ta’lim Daarul Mushtofa99 Sidokare Pemalang?. Kedua, Apa dasar pijakan tradisi sema’an alQur’an Jantiko Mantab di Majlis Ta’lim Daarul Mushtofa99 Sidokare Pemalang?. Ketiga, bagaimana pemaknaan tradisi dan motivasi jamaah dalam mengikuti sema’an al-Qur’an Jantiko Mantab perspektif Pengasuh dan jamaah di Majlis Ta’lim Daarul Mushtofa99 Sidokare Pemalang?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan data dalam penelitian ini dengan metode analisis interpretative, yakni penulis menjelaskan data yang diperoleh dari informan yang diwawancarai terkait fenomena tersebut, kemudian penulis menafsirkan kembali data berdasarkan interpretasi pribadinya. Hasil penelitian ini adalah : Pertama, Praktik semaan al-Qur’an dilaksanakan mulai pukul 06.00 pagi sampai jam 3 sore, shalat dhuha dan dzuhur dilakukan berjamaah. Kedua, dasar pijakan yang digunakan dalam tradisi semaan al-Qur’an Jantiko Mantab ini yaitu dasar pijakan historis sebagai sarana meneruskan tradisi guru dan pijakan normatif dari Al-Qur’an dan Hadits. Ketiga, tradisi semaan al-Qur’an Jantiko Mantab apabila dimaknai dengan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim menjadi tiga poin penting, yakni makna objektif, ekspressif dan dokumenter, adapun motivasi mengikuti tradisi tersebut perspektif pengasuh adalah (1)mengikuti arahan guru, (2)membantu menanggulangi masalah. Sedangkan menurut jamaah adalah (1)perintah dari orang tua, (2)anjuran pemerintah setempat, (3)sarana mendapatkan ketenangan hati.
24SK2431062.00 | SK IAT 24.062 FAI t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain