SKRIPSI IAT
Tradisi Pembacaan Al-Qur'an Surat Ali-Imran Ayat 26-27 Dalam Zikir Setelah Salat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan (Studi Living Qur'an)
Penelitian ini membahas mengenai tradisi pembacaan Q.S ali-Imran ayat 26-27 dalam zikir setelah salat. Tradisi ini termasuk salah satu cara menghidupkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembacaan Q.S ali-Imran ayat 26-27 di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong ini menjadi suatu amalan yang ingin diteliti lebih dalam, yaitu tekait pelaksanaan, latar belakang dan resepsi pelaku pelaksana tradisi yang meliputi pengasuh, ustaz, santri putra dan santri putri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.) Bagaimana pelaksanaan tradisi pembacaan Q.S ali-Imran ayat 26-27 sebagai zikir setelah salat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan? 2.) Bagaimana resepsi tradisi pembacaan Q.S ali-imran ayat 26-27 sebagai zikir setelah salat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bojong Pekalongan?. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1.) Mengetahui pelaksanaan tradisi pembacaan Q.S Ali-Imran ayat 26-27 sebagai zikir setelah salat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan. 2.) Mengetahui resepsi tradisi pembacaan Q.S Ali-Imran ayat 26-27 sebagai zikir setelah salat di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bojong Pekalongan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu mengambil data masyarakat Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan (pengasuh, ustaz, dan santri). Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teori resepsi yang digagas oleh Ahmad Rafiq. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) Praktik pembacaan Q.S ali-Imran ayat 26-27 di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan dilaksanakan setiap zikir setelah salat subuh berjama’ah dan dibaca 5 kali dengan suara jahr. (2) Adapun resepsi dalam penelitian ini terdapat dua ragam, yaitu a.) resepsi eksegesis, hal ini tampak dari pemaknaan pengasuh pesantren yang menjadikan Q.S Ali-Imran ayat 26-27 tidak hanya sebagai ayat al-Qur’an yang dibaca dan selebih itu saja, akan tetapi juga ditafsirkan dan dipahami pula pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Zikir Q.S Ali-Imran ayat 26-27 di Pondok Pesantren Hidayaul Mubtadi-ien Bojong Pekalongan digunakan sebagai amalan untuk memperlancar rezeki, sebagai wasilah dipenuhi hajat, diampuni dosanya, dan disayangi Allah Swt. b.) Resepsi fungsional, untuk mendekatan diri kepada Allah dan mengharapkan ridho Allah Swt, membentuk kepribadian, dan menjadi wasilah memperlancar rezeki dan mempermudah pembangunan Adanya penelitian ini diharapkan santri mampu melestarikan dan mentadaburi pesan yang terkandung dari tradisi pembacaan Q.S ali-Imran ayat 26-27 dalam zikir setelah salat.
24SK2431047.00 | SK IAT 24.047 RIF t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain