SKRIPSI IAT
Epistemologi Irfani Tentang Mimpi Nabi Ibrahim Dalam Tafsir Al-Ibris (Analisis QS. As-Saffat Ayat 102-107)
Mimpi bagi sebagian orang merupakan bunga tidur saja. Mimpi sendiri merupakan bagian dari kehidupan manusia. Peranan mimpi sangat penting bagi Islam, untuk bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW bagi umat sekarang adalah melalui jalur mimpi. Jadi, mimpi dibahas oleh Islam dengan berbagai sumber ilmu, salah satunya dalam ilmu Filsafat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan epistemologi irfani dengan mimpi, serta untuk mengetahui penafsiran KH. Bisri Mustofa tentang mimpi Nabi Ibrahim As. dalam surat AṣṢaffat 102-107. Skripsi ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi pustaka (kepustakaan). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu kitab tafsir Al-Ibriz juz 23 karya KH. Bisri Mustofa, buku, website, jurnal penelitian, artikel, dan sumber lainya yang ada hubungannya dengan tema “Epistemologi Irfani Tentang Mimpi Nabi Ibrahim Dalam Tafsir Al-Ibris (Analisis Qs. Aṣ- Ṣaffat Ayat 102-107)”. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode taḥlili atau yang dinamakan oleh Baqr al-Shadr sebagai metode tajri’iy. Hasil penelitian ini yaitu Epistemologi Irfani dengan mimpi saling berkaitan karena keduanya mempunyai kesamaan di saat mendapatkan sebuah pengetahuan yaitu melalui batin dan disampaikan kepada orang lain melalui tulisan dan ucapan. Mimpi yang berkaitan adalah mimpiyang benar (Ar-ru’ya As-Shahihah). Penafsiran K.H. Bisri Mustofa mengenai Surat Aṣ-Ṣaffat ayat 102-107 ini memberikan pemahamam tentang makna ketaatan, kesabaran, dan kasih sayang Allah SWT. Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS menjadi teladan bagi umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah SWT walaupun dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
24SK2431044.00 | SK IAT 24.044 AHM e | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain