SKRIPSI IAT
Karakter Yahudi Dalam Al-Qur'an Perspektif Tafsir Al-Mishbah
Dalam kehidupan masyarakat Muslim, Agama Yahudi berkaitan dengan Banī Isrā’īl sebagai bangsa yang membentuk agama Yahudi hingga saat ini. Yahudi selalu berkaitan dengan perilaku buruknya kepada Allah dan para nabi. Karakter yang melekat pada kaum Yahudi tidak lepas dari pemikiran yang beranggapan bahwa Yahudi merupakan bangsa/umat terpilih (the choosen people). Berdasarkan dari penjelasan yang telah dipaparkan, pokok permasalahannya penelitian ini mengenai karakter Yahudi dalam Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang karakter Yahudi serta penafsiran Muhammad Quraish Shihab terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan Banī Isrā’īl atau Yahudi. Kegunaan penelitian untuk menjadi pedoman dalam menyikapi karakter yahudi secara bijak dalam kehidupan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode tafsir mauḍu’i/tematik dengan sumber data primernya yaitu Al-Qur’an dan Tafsir Al-Mishbah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka kemudian data tersebut dianalisis dengan pendekatan deskriptif. Hasil pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini terdapat beberapa ayat yang memuat tentang karakter Yahudi. Ayat-ayat ini dipilih karena berkenaan dengan sikap kaum Yahudi terhadap perintah Allah kepada mereka dan beberapa ayat berbicara mengenai interaksinya dengan para Nabi terdahulu dan juga nabi Muhammad. Ayat-ayat tersebut antara lain: Qs. Al-Baqarah ayat 41, 44, 47, 51, 61, 63, 65, 67, 68, 69, 70, 71, 91, 96, 100, 111, 113. Qs. Ali Imrān ayat 181, Qs. An-Nisā’ ayat 46, Qs. Al-Mā’idah ayat 70, Qs. At-Taubah ayat 30, Qs. Al-Isrā’ ayat 4, dan Qs. As-ṣāff ayat 6. Karakter yang dibahas dalam AlQur’an yakni menentang Allah dan para nabi, cinta dunia dan takut akan kematian, paling depan kafir terhadap Al-Qur’an, Menghina agama lain, membunuh para nabi, berbuat kerusakan di muka bumi dengan kesombongan. Beberapa kisah dalam Al-Qur’an disebutkan Banī Isrā’īl kerap kali membangkang pada perintah Allah dan utusan-Nya. Padahal Banī Isrā’īl selalu diberikan kenikmatan oleh Allah.
24SK2431043.00 | SK IAT 24.043 MOH k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain