SKRIPSI PGMI
Problematika Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5PPRA) Pada Implementasi Kurikulum Merdeka Di Kelas 5 MI Walisongo Podo Kecamatan Kedungwuni Pekalongan
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya pergantian kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. P5PPRA merupakan implementasi kurikulum merdeka khususnya madrasah dengan tujuan untuk meningkatkan moral siswa. Namun pelaksanaannya guru masih perlu pamahaman lagi tentang pelaksanaan P5PPRA, sarana dan prasarana terbatas, siswa kurang fokus saat praktik pembuatan proyek, dan evaluasi yang kurang maksimal khususnya pada evaluasi proses. Berkaitan hal tersebut perlu adanya upaya dalam mengatasi permasalahan diatas. Rumusan masalah pada penelitian ini, berupa: 1) Bagaimana pelaksanaan P5PPRA pada implementasi kurikulum merdeka di kelas 5 MI Walisongo Podo Kecamatan Kedungwuni?; 2) Apa saja problematika dalam pelaksanaan P5PPRA pada implementasi kurikulum merdeka di kelas 5 MI Walisongo Podo Kecamatan Kedungwuni? 3) Bagaimana upaya dalam mengatasi problematika pelaksanaan P5PPRA pada implementasi kurikulum merdeka di kelas 5 MI Walisongo Podo Kecamatan Kedungwuni? Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu redukasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Teknik analisis datanya menggunakan metode yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini yakni 1) pelaksanan P5 dan PPRA kelas 5 MI Walisongo Podo melalui 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan P5 yaitu membuat produk dari bahan bekasn. Pelaksanaan PPRA yakni melakukan pembiasaan seperti sholat dzuhur berjamaah, sholat dhuha berjamaah, tahlil bersama sebulan sekali setiap Kamis Wage Jumat Kliwon. 2) Problematika pelaksanaan P5 yakni kurangnya pelatihan yang dapat diikuti oleh guru dalam pelaksanaan P5PPRA, guru kebingungan dalam menentukan tema lebih dari 1, siswa kurang fokus saat praktik, keterbatasan sarana dan prasarana, dan kurang maksimal dalam evaluasi proses. Problematika PPRA yakni guru kesulitan mengkondisikan siswa agar tetap tenag selama kegiatan. 3) Upaya mengatasi problematika P5 yaitu sharing saat KKG dan bergabung pada komunitas sesama guru, guru berkolaborasi antar kelasnya, melakukan pendekatan kepada siswa sehingga fokus siswa kembali, memanfaatkan produk yang ada berupa bahan bekas, memaksimalkan evaluasi proses dengan mendokumentasikan selama proses mengerjakan proyek. Upaya mengatasi problematika PPRA yakni diberi jeda waktu dan pengarahan.
24SK2423187.00 | SK PGMI 24.187 FAJ p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain