SKRIPSI PGMI
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPAS Kelas V SDN Yosorejo 01 Kota Pekalongan
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif digunakan oleh guru di sekolah. Dalam penggunaan model kooperatif tipe jigsaw ini adanya saling keterlibatan/interaksi antara dua siswa atau lebih serta terjadi saling tukar menukar fikiran, pengalaman, informasi, dan pemecahan masalah secara bersama dapat terjadi juga. Dengan demikian penerapan model pembelajaran sangat diperlukan pada tingkat SD/MI untuk meningkatkan minat belajar siswa. Guru dituntut agar mampu menerapkan metode yang mengutamakan keaktifan siswa terkhusus pada mata pelajaran IPAS. Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tidak hanya tertuju kepada guru saja tetapi juga meningkatkan keaktifan siswa. Rumusan permasalahan yaitu: “(1) Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01?. (2) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01?”. Tujuan dari penelitian ini adalah: “(1) Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01.” Jenis pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskirptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Persiapan dan perencanaan sebelum pembelajaran IPAS terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan, yaitu: Modul ajar atau RPP sebagai bahan ajar, instrument penilaian diskusi, alat dan bahan media yang digunakan, dan persiapan mental. Dalam pelaksanaan penerapan model kooperatif tipe jigsaw, ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: siswa dikelompokkan ke dalam satu sampai lima orang anggota tim, tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, anggota dari tim yang berbeda telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bab mereka, setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama, tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, guru memberi evaluasi, penutup. Pada saat penelitian ini dilakukan evaluasi diberikan setelah proses diskusi kelompok yaitu dalam bentuk presentasi kelompok. 2) Faktor yang mendukung dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01 diantaranya sumber belajar yang cukup, adanya ketertarikan siswa terrhadap pembelajaran dan materi yang didiskusikan lebih mudah dipahami. Sedangkan faktor penghambat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPAS kelas V di SDN Yosorejo 01 diantaranya adalah membutuhkan waktu yang cukup lama, kurangnya kekompakan dari salah satu kelompok.
24SK2423170.00 | SK PGMI 24.170 HAF p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain