SKRIPSI PGMI
Peran Ekstrakurikuler Seni Tari Tradisional Jlamprang dalam Menumbuhkan Cinta Budaya Lokal Siswa di SD Negeri Kradenan 01 Pekalongan
Pembentukan cinta budaya lokal di kalangan siswa menghadapi hambatan, terutama kurangnya kesadaran akan budaya lokal. Seni tari tradisional seperti tari Jlamprang dari Pekalongan berpotensi besar untuk mengatasi ini. Dengan gerakan sederhana, tari Jlamprang tidak hanya mengembangkan keterampilan motorik anak-anak tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya. Pada konteks tersebut peneliti menggali permasalahan yang ada di SDN Kradenan 01 Pekalongan, dengan rumusan masala yaitu 1) Bagaimana peran ekstrakurikuler seni tari tradisional Jlamprang dalam menumbuhkan cinta budaya lokal siswa di SD Negeri Kradenan 01 Pekalongan?, 2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung ekstrakurikuler seni tari tradisional Jlamprang dalam menumbuhkan cinta budaya lokal siswa di SD Negeri Kradenan 01 Pekalongan?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran ekstrakurikuler seni tari tradisional Jlamprang dalam menumbuhkan cinta budaya lokal siswa di SD Negeri Kradenan 01 Pekalongan dan menganalisis faktor penghambat serta pendukungnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dikriptif. Sumber penelitian didapat dari wawancara dengan guru dan perwakilan siswa sebagai data sekunder, dan dokumentasi sebagai data sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan keabsahan teknik yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara analisis data dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Peran ekstrakurikuler seni tari tradisional Jlamprang di SD Negeri Kradenan 01 Pekalongan menumbuhkan cinta budaya lokal yang didalamnya mengandung pengetahuan siswa tentang budaya lokal, mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan kebudayaan, mengembangkan rasa tanggung jawab dalam pelestarian budaya, dan meningkatkan penghargaan terhadap warisan budaya daerah, 2) Faktor penghambatnya yaitu keterbatasan dana, padatnya jadwal akademik siswa, dan kurangnya dukungan orang tua menjadi penghambat utama yang perlu diatasi. Sedangkan, faktor pendukungnya yaitu dukungan pihak sekolah, antusiasme siswa, keterlibatan komunitas lokal, dan keberadaan tokoh budaya yang bersedia berbagi pengetahuan.
24SK2423154.00 | SK PGMI 24.154 VIV p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain