SKRIPSI KPI
Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Djik Cuitan Akun @JEK_ di Twitter Tentang Dekadensi Moral
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cuitan akun @jek__ di media sosial twitter. Akun @jek___ sering kali menuliskan cuitan yang memuat unsur religi yang dikemas dengan bahasa yang ringan dan jenaka, sehingga dapat menarik perhatian banyak pengguna twitter yang lain. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian terkait analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk pada cuitan akun @jek___di twitter tentang dekadensi moral. Penulis melakukan penelitian dengan rumusan masalah yaitu bagaimana analisis wacana kritis Tun A. Van Dijk terhadap cuitan akun @jek___ di twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis Tun A. Van Dijk terhadap cuitan akun @jek___ di twitter. Menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data dari penelitian ini didapatkan melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi, serta penelitian pustaka. Penelitian ini menggunakan Teori analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk guna mengetahui wacana apa yang dibangun pada cuitan akun @jek___ melalui analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya proses penafsiran pesan yang disampaikan dalam cuitan tersebut dilakukan melalui struktur teks, kognisi sosial, dan konteks sosial adalah pesan tentang dekadensi moral umat beragama. Ditinjau dari struktur teks, cuitan #faktasyariah terdapat wacana dekadensi moral dengan menelaah isi dari cuitan tersebut yang tersirat dari pesan yang disampaikan dari cuitan tersebut dengan menggunakan diksi yang dipilih atau kalimat yang mendukung wacana tersebut. Ditinjau dari kognisis sosial, penulis cuitan #faktasyariah, dalam hal ini adalah Takdir Alisyahbana Ridwan berperan penting dalam menentukan wacana yang ingin disampaikan pada cuitan tersebut. Ditinjau dari konteks sosial, dapat dilihat dari wacana yang berkembang di masyarakat pada saat cuitan #faktasyariah ini di buat. Takdir mengungkapkan bahwa cuitan #faktasyariah dibuat sebagai timbal balik dari kehidupannya di dunia nyata, maupun di dunia maya. Takdir menilai keberadaan media sosial justru membantu penyebarluasan fenomena dekadensi moral, dimana masyarakat pada saat ini justru dengan bangga mengumbar kesalahan atau dosa-dosa yang dilakukan.
24SK2434092.00 | SK KPI 24.092 HAB a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain