SKRIPSI KPI
Perspektif Etika Komunikasi Nonverbal Joget di Media Sosial Tiktok (Studi Kasus Mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan)
UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan adalah institusi pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam yang kuat dalam setiap aspek kehidupan kampus. Identitas Islam yang kuat ini terlihat dalam berbagai aktivitas yang dilakukan di kampus, seperti pengajian, shalat berjamaah, dan berbagai kegiatan keislaman lainnya. Namun belakangan ini, muncul fenomena yang kurang kontras dengan identitas tersebut, yaitu banyaknya mahasiswi yang mengikuti tren joget Tik Tok. Fenomena ini menjadi perhatian karena tidak selaras dengan nilai-nilai Islam yang dijunjung tinggi oleh kampus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana perspektif etika komunikasi nonverbal melalui joget Tik Tok dikalangan mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan 2) Bagaimana pola komunikasi nonverbal yang muncul dalam joget di kalangan mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan di media sosial Tik Tok, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui sejauh mana kegiatan joget di media sosial Tik Tok oleh pengguna, khususnya mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mencerminkan perspektif etika dalam konteks komunikasi nonverbal dan menjelaskan pola komunikasi nonverbal yang muncul dalam joget di kalangan mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan di media sosial Tik Tok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau Field Research dengan pendekatan kualitatif deskriptif serta menggunakan Teori kinesik Ray L. Birdwhistell. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi. Selanjutnya untuk menganalisis data, penulis menggunakan redaksi data, kondensasi data, analisis data dan penarikan kesimpulan yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah etika terhadap konten joget Tik Tok para mahasiswi UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menunjukkan bahwa konten tersebut tergolong masih sesuai dengan nilai-nilai etika islam. Gerakangerakan yang digunakan oleh responden dalam mengikuti tren joget Tik Tok masih tergolong diperbolehkan. Alasan utamanya adalah gerakan-gerakan tersebut tidak menyerupai goyangan patah-patah seperti yang dilakukan oleh para bencong, melainkan lebih mirip dengan gerakan senam SKJ yang lebih umum. Hal ini didasarkan pada pernyataan ulama Syafi’iyyah. Para mahasiswi juga menunjukkan komitmen mereka untuk mematuhi ajaran agama dengan tetap mengenakan hijab sebagai upaya menjaga aurat dalam berbagai aktivitas dan menunjukkan bahwa joget Tik Tok berfungsi sebagai media untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan bahkan mencari penghasilan. Sedangkan pola komunikasi yang digunakan dalam joget Tik Tok oleh responden terdiri dari tiga jenis pesan utama yaitu pesan kinesik, pesan proksemik, dan pesan paralinguistik.
24SK2434087.00 | SK KPI 24.087 DEV p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain