SKRIPSI MD
Penerapan Fungsi Manajemen Dakwah Dalam Mencegah Kekerasan Seksual Di Pondok Pesantren Al-utsmani Winong Gejlig Kajen Pekalongan
Kekerasan seksual di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Mirisnya yang menjadi tempat terjadinya kekerasan seksual yaitu pondok pesantren. Sangat menghawatirkan, jika pondok pesantren yang seharusnya menjadi tempat mendidik dan membina generasi muda penerus bangsa, justru sebaliknya menjadi tempat yang menakutkan bagi anak dan orang tua untuk dididik di dalamnya. Oleh karena itu, perlu adanya solusi yang tepat untuk mengatasi adanya kasus kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren yaitu dengan pengaplikasian fungsi manajemen dakwah pada semua kegiatan santri. Rumusan permasalahannya yaitu: “(1) Bagaimana penerapan fungsi manajemen dakwah dalam mencegah kekerasan seksual di Pondok Pesantren AlUtsmani Winong Gejlig Kajen Pekalongan? (2) Bagaimana kendala dan pendukung dari penerapan fungsi manajemen dakwah dalam mencegah kekerasan seksual di Pondok Pesantren Al-Utsmani Winong Gejlig Kajen Pekalongan?”. Tujuan dari penelitian ini adalah: “(1) Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen dakwah dalam mencegah kekerasan seksual di Pondok Pesantren Al-Utsmani Winong Gejlig Kajen Pekalogan. (2) Untuk mengetahui faktor kendala dan pendukung dari penerapan fungsi manajemen dakwah dalam mencegah kekerasan seksual di Pondok Pesantren Al-Utsmani Winong Gejlig Kajen Pekalongan”. Jenis pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan ilmu pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis berupa reduksi data, penyajian data dan penarikkan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pondok pesantren telah menerapkan fungsi manajemen dakwah. pondok pesantren memiliki perencanaan yaitu membentuk peraturan yang cukup ketat, menyusun program kegiatan santri dan senantiasa mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an. Pengorganisasian pada pondok pesantren yaitu membagi tugas berdasarkan spesialisasi dan departementalisasi kerja. Proses penggerakan telah dilaksankan oleh pondok pesantren dibuktikan dengan adanya pembatasan antara santri putra dan putri pada segala kegiatan. Pengawasan dilakukan oleh diri setiap santri, orang tua, pihak pondok pesantren dan penegak hukum. 2) faktor kendala dari penerapan fungsi manajemen yaitu belum adanya gerbang di pondok putra dan handphone. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu pada aspek pendidikan dan terdapat peraturan yang cukup ketat di pondok pesantren.
24SK2436040.00 | SK MD 24.040 RIZ p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain