SKRIPSI HTN
Pemenuhan Hak Konstitusional Perempuan Atas Perlindungan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi (Studi di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan)
Dalam kampus Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, menurut pengamatan peneliti yang terhimpun dari beberapa informasi beberapa tahun kemarin banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, seperti halnya kasus secara umum yang terjadi di kampus UIN K.H. Abdurrahman wahid Pekalongan yaitu bersiul terhadap salah satu mahasiswi, kemudian ada juga yang merayu, serta kasus yang sering terjadi menatap mahasiswa dengan tatapan yang tidak biasa. Semuanya yang telah diamati rata-rata yang menjadi korban adalah mahasiswi. Banyak mahasiswa yang melakukan pendidikan di universitas mengalami pelecehan seksual selama masa belajarnya di universitas tersebut. Hal ini kemudian dapat mengakibatkan menurunnya kualitas dari kesehatan mental, fisik dan dampaknya sampai ke hasil akademisnya. Efek negatif sebagai akibat dari korban pelecahan sekssual adalah depresi, post traumatic stress disorder (PTSD), rasa malu, penggunaan alkohol hingga mengganggu proses belajar selama melaksanakan proses pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris (hukum sosiologis). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan perundang-undangan (statute approach), Pendekatan konsep hukum (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Sumber bahan hukum yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalahmeliputi bahan hukum primer danbahan hukum sekunder. Pada kampus UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan sudah memiliki lembaga yang bergerak untuk menciptakan kampus bebas dari kekerasan seksual, yaitu lembaga Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. PSGA UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan sampai saat ini masih menjalankan tugas pokok dan fungsi yaitu salah satunya mengawal kekerasan seksual yang terjadi di kampus. Karena sejak dimasukan sebagai lembaga struktural kampus, PSGA sudah menerima 12 kasus kekerasan yang ada di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, yang menjadi korban seringnya adalah seorang perempuan. Dalam perlindungan kekerasan seksual di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan tertuang didalam SK Rektor Nomor 773 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Institut Agama Islam Negeri Pekalongan atau yang sekarang sudah bertransisi ke UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
24SK2413035.00 | SK HTN 24.035 MAU p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain