SKRIPSI TADRIS MATEMATIKA
Pengaruh Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Negeri 6 Petarukan
Kemampuan berpikir kritis matematis siswa sering terhambat oleh pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru, kurang mendorong keterlibatan aktif siswa, dan jarang memanfaatkan strategi pembelajaran yang merangsang pemikiran kritis. Dalam mengatasi masalah ini, penting untuk mengimplementasikan model pembelajaran yang inovatif, seperti model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS), yang dapat merangsang pemikiran kritis siswa dan meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep matematika secara lebih efektif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IX SMP Negeri 6 Petarukan dengan pembelajaran konvensional? 2) Bagaimana kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IX SMP Negeri 6 Petarukan dengan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS)? 3) Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional? Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain the non-equivalent pretest-posttest control group design. Sampel dipilih secara purposive sampling, terdiri dari dua kelas siswa yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah masing-masing kelas 31 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Pada pengujian hipotesis dilakukan dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional mendapatkan nilai rata-rata sebesar 70,81 dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 55. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan pembelajaran double loop problem solving mendapatkan nilai rata-rata sebesar 81,03 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 65. Dari uji hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test diperoleh nilai signifikasi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka H_0 ditolak dan H_1 diterima, menandakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
24SK2426057.00 | SK TM 24.057 AIS p | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain