SKRIPSI TP
Konsep Tawakal Menurut Syekh Abdus Shomad Al Palembani Dalam Kitab Hidayatussalikin
Tawakal merupakan salah satu bagian dari perkara yang sangat mulia, karena tawakal ialah wujud dari ketauhidan. Sikap tawakal tidak akan dapat di peroleh oleh dengan secara tiba-tiba, akan tetapi perbuatan tawakal muncul dari hasil keyakinan yang telah ditanam bertahun-tahun lamanya. al-Palembani memaparkan dalam kitab Hidayatussalikin bahwa seseorang yang beramal yang disertai dengan tawakal maka di situ ia akan memperoleh keutamaan yaitu menghasilkan manfaat yang tidak dimilikinya, menjaga manfaat yang didapatnya, menolak bahaya yang akan menghampirinya, serta menolak bahaya yang berada pada dirinya Manfaat secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pengembangan keilmuan tasawuf dan psikoterapi khususnya pada kajian ketawakalan kepada Allah. Manfaat secara praktis penelitian ini semoga mampu meningkatkan intelektual bagi penulis dan dapat menjadi salah satu referensi dalam mempelajari mengenai tawakal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana konsep tawakal menurut Syekh Abdus Shomad al-Palembani dalam kitab Hidayatussalikin. (2) Bagaimana tahapan-tahapan untuk mencapai sikap tawakal menurut Syekh Abdus Shomad al-Palembani dalam kitab Hidayatussalikin. Hasil penelitian yang diperoleh sebenarnya tidak jauh beda dengan para tokoh sufi dalam memahami tawakal. Akan tetapi, di samping ia memaparkan tentang tawakal, ia juga memaparkan tingkatan pangkat seseorang dalam bertawakal, dan juga memaparkan keutamaan amal seseorang dalam bertawakal. Maka dari itu di sini yang menjadi pembanding antara konsep tawakal al Palembani dengan para tokoh sufi yang di antaranya Imam Al-Ghazali. Adapun tahapan-tahapan untuk mencapai sikap tawakal secara umum menurut al Palembani dengan para tokoh sufi yang di antaranya adalah Imam al-Gazali tidak jauh beda dan justru terdapat kesamaan. Kesamaan tersebut ialah taubat kepada Allah. Para tokoh sufi sepakat kedudukan taubat berada di urutan pertama.
24SK2433006.00 | SK TP 24.006 SAN k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain