SKRIPSI PAI
Analisis Pembiasaan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an Sebagai Pengantar Pembelajaran Bagi Siswa Di SMP Negeri 16 Pekalongan
Membaca Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang muslim, karena dengan membaca Al-Qur’an seorang muslim dapat mengetahui dan memahami ajaran agama Islam. Kemampuan dalam membaca Al Qur’an merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena kunci utama dalam beribadah dari setiap muslim adalah mampu membaca dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan baik dan benar. Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dapat ditingkatkan dengan cara membiasakan diri untuk senantiasa membaca Al-Qur’an setiap harinya. Pembiasaan menjadi salah satu cara yang efektif untuk meumbuhkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi dari kegiatan pembiasaan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai pengantar pembelajaran bagi siswa di SMP Negeri 16 Pekalongan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 16 Pekalongan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis menggunakan analisis deskriptif melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pembiasaan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai pengantar di SMP Negeri 16 Pekalongan sudah dilakukan dengan baik. Pada tahap perencanaan kegiatan pembiasaan membaca Al-Qur’an ini ada empat hal yang dikerjakan yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan tujuan, menetapkan tahap-tahap kegiatan dan merumuskan bagaimana masalah akan dipecahkan dan bagaimana tahapan kegiatan dilakukan. Pelaksanaan kegiatan pembiasaan membaca Al-Qur’an ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung dari kegiatan pembiasaan ini adalah adanya kerjasama antar guru dengan siswa yang baik ketika kegiatan pembiasaan berjalan, sedangkan faktor penghambat berasal dari siswa yang masih terlambat dan tidak mengikuti kegiatan pembiasaan. Kemudian monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pembiasaan ini masih terlihat samar karena belum dilakukan secara terstruktur.
24SK2421219.00 | SK PAI 24.219 NAH a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain