SKRIPSI PAI
Implementasi Budaya Sarungan Dalam Pendidikan Formal Sebagai Wujud Eskalasi Karakter Santri Di Kalangan Peserta Didik MTs Ishthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng Kota Pekalongan
Budaya Sarugan merupakan suatu kebiasaan, perilaku dan adat istiadat masyarakat dalam berpakaian melalui penggunaan sarung didalam aktivitas kehidupan, baik dalam kegiatan formal maupun kegiatan non formal. Budaya sarungan direpresentasika oleh kaum santri. Budaya sarungan banyak dijumpai di kegiatan-kegaiatn yang bersifat formal, contohnya di pendidikan formal. Kolaborasi budaya ini bertujuan untuk mengenalkan dan menanamkan karakter santri di pendidikan formal. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana impelementasi, apa saja hambatan yang dihadapi, serta wujud eskalasi karakter santri dari Implementasi Budaya Sarungan Dalam Pendidikan Formal Sebagai Wujud Eskalasi Karakter Santri Di Kalangan Peserta Didik MTs Ishthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng Kota Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi budaya sarungan, mengeksplorasi hambatan yang dihadapi dalam pengaplikasian budaya sarungan serta mengeksplorasi dan mendeskripsikan wujud eskalasi karakter santri di kalangan peserta didik yang dihasilkan dari budaya sarungan di MTs IN Banyurip Ageng. Penelitian ini dilakukan di MTs Ishthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng Kota Pekalongan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis menggunakan analisis deskriptif melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Implementasi Budaya Sarungan Dalam Pendidikan Formal Sebagai Wujud Eskalasi Karakter Santri Di Kalangan Peserta Didik MTs Ishthifaiyah Nahdliyah Banyurip Ageng Kota Pekalongan sudah dilakukan selama satu minggu sekali di hari ahad. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan, menanamkan, membentuk, dan meningkatkan karakter santri di kalangan peserta didik. Dalam kegiatan ini ada hambatan yang dihadapi karena disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran setiap individu, kurangnya pengetahuan tentang budaya sarungan, dan bahan sarung yang digunakan terlalu tipis. Faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan bermain dan lingkungan keluarga. Wujud eskalasi karakter santri di kalangan peserta didik dibuktikan dengan adanya perubahan sikap, perilaku, dan kebiasaan peserta didik yang sesuai dengan karakter santri.
24SK2421179.00 | SK PAI 24.179 MUH i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain