SKRIPSI IAT
Resepsi Sosiokultural pada Tradisi Ngapati (Studi Living Qur'an di Desa Cigedog Kec. Kersana Kab. Brebes)
Ngapati merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia khususnya daerah Jawa. Salah satu daerah di jawa yang masih melestarikan tradisi ngapati yaitu di kabupaten Brebes, tepatnya di desa Cigedog, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Ngapati yaitu kegiatan semacam syukuran atau slametan yang dilakukan ketika ada ibu hamil yang umur kandunganya sudah mencapai umur empat bulan. Kegiatan ngapati tersebut biasanya diisi dengan ceramah agama sebagai acara pembukaan dan kemudian dilanjutkan acara pembacaan surat dari al-Qur’an. Yang mana di desa Cigedog sendiri biasanya di acara ngapati tersebut menggunakan surat Yusuf dan surat Maryam, dan kemudian ditutup dengan doa. Rumusan masalah pada penelitian ini membahas tentang bagaimana pelaksanaan ngapati di desa Cigedog, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes dan bagaimana makna kegiatan ngapati menurut masyarakat setempat. Sumber data primer dalam penelitian ini penulis dapat dari beberapa ibu hamil yang pernah melakukan ngapati, ustadz atau tokoh agama yang biasanya memimpin ngapati dan masyarakat setempat. Serta sumber data sekunder penulis dapat dari beberapa literatur dan buku-buku yang terkait dengan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Setelah data-data terkumpul dilakukan klasifikasi, editing dan penyajian data. Tradisi ngapati sudah ada sejak dahulu. Tradisi ini merupakan tradisi akulturasi masyarakat jawa. Makna tradisi ngapati sendiri yaitu ngapati dilakukan sebagai bentuk bersyukur atau terimakasih atas adanya bayi di dalam kandungan dan sebagai bentuk doa agar diberikan keselamatan dan kesehatan untuk ibu dan bayi yang ada di kandungan, serta dimudahkan nantinya ketika persalinan. Adapun penggunaan surat Yusuf dalam kegiatan ngapati sebagai wujud doa agar ketika bayi yang lahir laki-laki maka dapat menjadi anak yang sholeh, tegas, berbakti kepada orangtua dan tampan seperti nabi Yusuf. Dan apabila perempuan maka menjadi anak yang sholihah, baik, berbakti kepada orangtua, tegas, mandiri, dan kuat seperti sayyidah Maryam.
24SK2431021.00 | SK IAT 24.021 AIL r | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain