SKRIPSI IAT
Konsep Hermeneutika Fazlur Rahman dalam Kontektualisasi Ayat-Ayat Kesehatan Mental
Persoalan kemasyarakatan di era millennial saat ini beragam macamnya. Seseorang dapat mengalami depresi dan memunculkan perilaku yang menyimpang bahkan bunuh diri. Sebagaimana di Indonesia berdasar Riskesdas tahun 2018 bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia 15tahun ke atas telah terkena gangguan mental emosional. Hal ini menunjukkan kesehatan mental merupakan persoalan yang serius sehingga dapat dijawab melalui berbagai cara, salah satunya dengan al-Qur’an, melalui aktualisasi dan kontekstualisasi penafsiran secara kontinyu, yakni hermeneutika Fazlur Rahman. Kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan kondisi psikologis manusia. Akan tetapi, kondisi tersebut juga berkenaan dengan sosial dan agama. Seseorang selalu membutuhkan sesuatu di luar dirinya yang memberi pengaruh seperti agama. Seseorang yang sehat secara mental dapat dipastikan selalu memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan, orang lain dan alam sekitar. Seseorang dapat dikatakan sehat pun sebab mentalnya juga sehat, tidak serta merta hanya tubuh atau jasmani yang tampak saja. Akan tetapi, aspek rohani dan jasmani yang tidak dapat dipisahkan substansinya itulah yang disebut Fazlur Rahman yang sama-sama sehat. Dengan demikian penafsiran ayat-ayat kesehatan mental dan kontekstualisasinya akan dikaji untuk memberikan sumbangsih mengenai kesehatan mental dalam al-Qur’an yang dikaji melalui analisis hemeneutika double movement-nya Fazlur Rahman dan terjagalah kesehatan mental dalam diri manusia. Melalui jenis penelitian pustaka, pendekatan hermeneutika Fazlur Rahman, pengumpulan dan pengolahan data menggunakan dokumentasi, pengolahan data dengan hermeneutika Fazlur Rahman, dan analisis data model Miles dan Huberman yang mana kegaiatan menganalisis data kualitatif digarap secara interkatif dan berlangsung kontinu sampe tuntas, sehingga data menjadi jenuh. Bahwa telah ditemukan, mengenai penafsiran ayat-ayat kesehatan mental menurut hermeneutika Fazlur Rahman harus melalui gerak ganda, di mana dalam Q.S Al-Fajr/89:27 membahas mengenai ucapan malaikat kepada kekasih Allah yang memiliki ketenangan jiwa, Q.S. Ali-Imran/3:161 membahas mengenai Nabi Muhammad SAW yang tidak berkhianat, larangan menuduh seseorang tanpa bukti, dan larangan seseorang untuk berkhianat kepada siapa saja tanpa terkecuali. Q.S. Luqman/31:34 membahas mengenai pengetahuan terhadap hari akhir, hujan, sesuatu di dalam rahim, hari esok, dan kematian hanya ada pada Allah SWT sehingga sebab ketidaktahuan tersebut manusia dapat berusaha dan berjuang demi hidupnya. Kontekstualisasi hermeneutika Fazlur Rahman dalam ayat-ayat kesehatan mental yaitu kesehatan mental dapat diperjuangkan sebab manusia memiliki potensi kebajikan maupun keburukan. Dengan mengarahkan pikiran dan kegiatan untuk hal-hal positif serta melalukan perbaikan dalam diri dengan keimanan kepada Allah akan menjadikan manusia memiliki keimanan yang mantap dan mental yang sehat.
24SK2431010.00 | SK IAT 24.010 KHO k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain