SKRIPSI KPI
Persepsi Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Terhadap Berita Hoax Keagamaan di Media Sosial
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan terhadap keberadaan berita hoax keagamaan di media sosial, sikap Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan terhadap keberadaan berita hoax keagamaan di media sosial, perilaku Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan terhadap keberadaan berita hoax keagamaan di media sosial. Paradigma Post Positivis digunakan dalam riset ini. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Dakwah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan angkatan 2021–2022 yang berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai responden. Penelitian ini menggunakan simple random sampling, Hasil penelitian menunjukkan bahawa mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mendapatkan pendidikan agama yang komprehensif dan mendalam. Mereka memiliki pengetahuan yang kuat tentang ajaran agama dan nilai-nilai kebenaran yang diajarkan. Dengan demikian, mereka mampu mengidentifikasi informasi palsu yang bertentangan dengan keyakinan agama mereka. Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mendapatkan pendidikan yang mendorong mereka untuk memiliki sikap yang kritis terhadap informasi yang mereka temui. Mereka diajarkan untuk melihat lebih dalam, mempertanyakan, dan memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Pendidikan ini membantu mereka menjadi lebih waspada terhadap hoax keagamaan di media sosial. Mahasiswa Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik hoax keagamaan yang sering muncul di media sosial. Mereka mengenali pola umum yang digunakan dalam penyebaran hoax keagamaan, seperti manipulasi ayat suci, penggunaan gambar yang menyesatkan, atau kutipan yang keluar dari konteks. Hal ini mendorong perilaku dalam mengidentifikasi dan menghindari hoax yang berpotensi merugikan kepercayaan agama.
24SK2434026.00 | SK KPI 24.026 KAD p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain