SKRIPSI KPI
Personal Branding Takdir Alisyahbana Ridwan Sebagai Influencer Melalui Media Sosial
Penelitian ini di latarbelakangi bahwa tidak selamanya konten yang tersebar di media sosial berisi konten yang positif. Maka dari itu banyak pro dan kontra di kalangan penggunanya, maka dari itu seorang influencer hadir untuk memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah. Takdir Alisyahbana Ridwan tidak seperti pendakwah pada umumnya yang menggunakan video ataupun dakwah secara langsung. Takdir Alisyahbana Ridwan melalui akun media sosialnya berdakwah di media sosial menggunakan cuitan-cuitan serta melalui tagar-tagar yang beliau bagikan di media sosial untuk kemudian beliau jawab pertanyaan-pertanyaan dari para pengikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana personal branding yang Takdir Alisyahbana Ridwan bentuk lewat 8 konsep personal branding milik Peter Montoya, konsep personal branding islam dan karakter penerapan metode dakwah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data primer berupa seluruh postingan di akun media sosial Takdir Alisyahbana Ridwan dan data sekunder berupa wawancara terhadap followers nya, dokumentasi, serta tambahan dari buku maupun jurnal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian di analisis melalui analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Takdir Alisyahbana Ridwan dapat memaksimalkan segala fitur di media sosial untuk menunjukan bahwa dakwahnya melalui metode hikmah dengan tulisan yang jelas dan akurat, mau’izhah hasanah dengan berisi nasehat-nasehat sehingga meresap di hati para mad’u, dan mujadalah dengan selalu mengajaknya untuk berdiskusi dengan cara yang baik. Takdir Alisyahabana Ridwan memiliki ciri khas tersendiri untuk membedakan dirinya dengan da’i pada umumnya. Jadi, Takdir Alisyahbana Ridwan mampu menggunakan media sosial untuk membangun personal branding nya
24SK2434016.00 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain