SKRIPSI BPI
Pelaksanaan Konseling Islam di LP-PAR Kota Pekalongan dalam Menangani Trauma Anak Korban Kekerasan Seksual
Trauma anak korban kekerasan seksual yaitu suatu kejadian yang menimpa anak yang terjadi secara mendadak sehingga mengakibatkan shock karena mengalami tindakan yang tidak senonoh seperti di sentuh organ seksualnya, diperkosa, diberi tontonan atau benda pornografi, dll. Jika trauma ini tidak ditangani akan berakibat buruk pada perkembangan anak. Konseling Islam yakni suatu aktifitas atau kegiatan memberikan bimbingan, dan pelajaran kepada individu yang meminta bantuan, agar individu tersebut bisa mengembangkan akal fikirannya, jiwanya, keyakinan, keimanan sehingga bisa menanggulangi permasalahan hidupnya dengan baik yang berparadigma pada Al-Qur’an dan AsSunnah. LP-PAR Kota Pekalongan merupakan salah satu lembaga yang menerapakan Konseling Islam dalam menangani trauma anak akibat kekerasan seksual menggunakan pendekatan konseling Islam. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji Pelaksanaan Konseling Islam di LP-PAR Kota Pekalongan dalam Menangani Trauma Anak Korban Kekerasan Seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan seksual yang dibina di LP-PAR Kota Pekalongan dan untuk mengetahui pelaksanaan konseling Islam di LP-PAR Kota Pekalongan dalam menangani trauma anak korban kekerasan seksual. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan konseling Islam di LP-PAR Kota Pekalongan dalam menangani trauma anak korban kekerasan seksual sesuai dengan teori serta tahapan-tahapannya juga sesuai mulai dari tahap awal, tahap pertengahan (tahap kerja), dan tahap akhir. Pada tahap kerja ini menggunakan pendekatan konseling Islam dengan tujuan agar korban senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, agar anak yang menjadi korban tersebut bisa merasa tenang, tentram, bisa menerima dan mengambil pelajaran atas peristiwa yang telah terjadi. Kemudian, kondisi trauma anak korban kekerasan seksual yang ada di LP-PAR Kota Pekalongan hampir sama. Korban mengalami gangguan fisik, kognitif, emosional, dan perilaku.
24SK2435049.00 | SK BPI 24.049 ROC p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain