SKRIPSI BPI
Gender Aware Counseling dalam Film Kim Ji Young Born 1982
Mayoritas budaya mengekspektasikan kaum perempuan sebagai sosok pengasuh utama dalam ranah domestik/kerumahtanggaan dan laki-laki sebagai pencari nafkah utama dalam ranah publik. Bentuk ketimpangan tersebut telah menempatkan pihak laki-laki sebagai superior yang ditempatkan di atas, berperan sebagai pengatur dan pihak perempuan sebagai inferior di kelas bawah atau di rasa menjadi kelompok yang diatur. Berbagai ketimpangan gender pada akhirnya berdampak besar bagi kesehatan jiwa perempuan. Melalui film Kim Ji Young, Born 1982 merepresentasikan realitas sosial terkait isu gender dengan penanganan konseling yang disuguhkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi isu gender serta konsep pelaksanaan gender aware counseling (GAC) dalam film Kim Ji Young, Born 1982?. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi isu gender serta konsep pelaksanaan gender aware counseling (GAC) dalam film Kim Ji Young, Born 1982. Manfaat penelitian ini menambah wawasan keilmuan dan ketrampilan bagi calon konselor serta membantu memberikan solusi dalam mengurangi gejala depresi akibat ketimpangan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kepustakaan (library research). Metode pengumpulan data berupa observasi nonpartisipan, dengan cara menonton penuh konsentrasi pada video yang menjadi objek dalam penelitian dan metode dokumentasi, yaitu tangkapan gambar adegan film yang berkaitan dengan kondisi isu gender dan konseling berperspektif gender (GAC). Sedangkan teknik analisis data yang digunakan ialah analisis hermeneutika Paul Ricoeur dengan tiga tahapan: prefiguration, configuration, dan, refiguration (berupa interpretasi yang meliputi tahapan level semantik, reflektif, dan eksistensial). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa konseling berperspektif gender (GAC) dapat digunakan untuk menangani gangguan kesehatan depresi yang disebabkan oleh kondisi ketimpangan gender dalam film Kim Ji Young, Born 1982. Bentuk kondisi isu gender yang ditemukan yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotip, kekerasan, dan beban kerja ganda. Adapun keberhasilan konseling dibuktikan adanya perubahan dari perilaku negatif yang tergambarkan dalam gejala depresi yaitu rasa lelah berlebih, sering melamun, hilang semangat, takut dan trauma, sedih, dan puncaknya pada perilaku bertingkah layaknya orang lain menjadi perilaku yang lebih positif berupa ekspresi bahagia, senyum lebar, berani merespon/berkomentar kepada orang-orang yang membicarakannya, dan penampilan yang terlihat lebih fresh dan lebih percaya diri.
24SK2435027.00 | SK BPI 24.027 HAN g | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain