SKRIPSI BPI
Implementasi Bimbingan Islam Melalui Ta'zir dalam Mengatasi Perilaku Berpacaran Santri Pondok Pesantren Ma'hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal
Perilaku Berpacaran santri merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Anggapan mengenai pacaran santri bernilai negatif dan tidak sesuai dengan nilainilai syariat islam oleh karena itu, perilaku berpacaran santri harus diatasi dengan serius dan berkelanjutan. Peran bimbingan islam melalui ta’zir sangat diperlukan dalam mengatasi perilaku berpacaran santri. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana bentuk perilaku berpacaran santri Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal. (2) Bagaimana implementasi bimbingan islam melalui Ta’zir dalam mengatasi perilaku berpacaran santri pondok pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui bentuk perilaku berpacaran santri pondok pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal. (2) Untuk mengetahui implementasi bimbingan islam melalui Ta’zir dalam mengatasi perilaku berpacaran santri pondok pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah terkumpul di analisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk perilaku berpacaran santri Pondok Pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal meliputi saling bertemu saat kegiatan sekolah, saling mengirim surat, berkencan. Implementasi bimbingan islam ta’zir yang dilakukan memiliki tiga tahapan diantaranny: (1) Tahap awal, pengurus melakukan pendekatan dengan tujuan menciptakan suasana yang nyaman sehingga santri dalam megutarakan masalahnya. (2) Tahap kerja, pengurus fokus pada penjelajahan masalah dan proses pemberian ta’zir. meliputi, ta’zir ringan berupa membersihkan halaman pondok, diberikan kepada santri yang melanggar yaitu saling mengirim surat kepada lawan jenis, ta’zir sedang berupa berdiri di halaman pondok, diberikan kepada santri yang melanggar yaitu bertemu dengan lawan jenis, ta’zir berat berupa di siram dan direndam air selokan, diberikan kepada santri yang melanggar yaitu keluar pondok tanpa izin dengan tujuan untuk berkencan. (3) Tahap akhir, pengurus melakukan pengamatan serta evaluasi, apakah santri akan merasa jera atau tidak.
24SK2435018.00 | SK BPI 24.018 LUL i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain