SKRIPSI PAI
Kontribusi Organisasi Pelajar Dalam Menangkal Radikalisme (Studi pada IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot Kota pekalongan)
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah bahwa masih banyak kasus radikal di Pekalongan, khususnya di kelurahan Jenggot terdapat pelaku radikal dan pelakunya sudah diamankan oleh pihak BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Hal ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar, apalagi oknum radikal mengincar kaum muda untuk dijadikan sasaran penyebaran paham radikal karena kaum muda masih fasenya ingin tahu jadi mudah sekali dipengaruhi oleh orang lain. Oleh karenanya kaum muda yaitu kaum pelajar harus melakukan kontribusi dalam menangkal paham radikalisme. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan persepsi pengurus IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan tentang radikalisme. Untuk menganalisis program-program yang dilakukan oleh IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan dalam menangkal radikalisme. Untuk menganalisis hambatan yang dihadapi IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot Kota Pekalongan dalam menangkal radikalisme. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan melalui pendekatan kualitatif studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan, sumber data penelitian berasal dari pengurus dan angota IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot dan Pengasuh TPQ Roudhotul Furqon (tempat untuk kegiatan IPNU-IPPNU di Kelurahan Jenggot). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengurus IPNU-IPPNU Kelurahan Jenggot mengenai kasus radikan terdapat empat persepsi yaitu a). Radikalisme tidak dapat dihindari, b). Pola gerakan radikalisme, c). Radikalisme sebaagai benih terorisme, d). Penolakan terhadap radikalisme. Program yang dilakukan dalam menangkal radikalisme antara lain: a). kontra radikalisme, b). Deradikalisme, c). Majelis dzikir dan sholawat, d). Kaderisasi. Sedangkan, hambatan yang dialami dalam menangkal radikalisme antara lain kurangnya dukungan antara organisasi satu dengan yang lain sehingga tidak ada daya kekuatan untuk pengawalan paham radikalisme, keterbatasan ruang gerak IPNU-IPPNU, system dunia maya yang gamang diakses masyarakat sehingga mudah menerima informasi secara mentah-mentah dan akhirnya termakan informasi hoax, dan kurangnya militansi diantaara pemuda IPNU-IPPNU. Dapat disimpulkan bahwa kasus radikalisme di Kelurahan Jenggot sudah dapat teratasi dengan baik
24SK2421028.00 | SK PAI 24.028 FIF k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain