SKRIPSI PGMI
Strategi Guru Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bagi Siswa Kelas III MI Nurul Ulum Desa Bodas Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Penelitian ini didasari oleh praktek-praktek pembimbingan ketrampilan berbicara yang telah ada di MI Nurul Ulum, tetapi belum ada penelitian yang sistematis dan mendalam mengenai efektivitasnya. Oleh karena itu, penelitian tindakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dalam metode pembimbingan yang ada dan mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk meningkatkan kemahiran berbicara siswa di MI Nurul Ulum.. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana strategi guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas III MI Nurul Ulum Desa Bodas? (2). Apa faktor pendukung dan penghambat pada strategi guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas III MI Nurul Ulum Desa Bodas?. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1). Untuk menjelaskan strategi guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas III MI Nurul Ulum Desa Bodas. (2). Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat pada strategi guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas III MI Nurul Ulum Desa Bodas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif denga mengambil latar di MI Nurul Ulum. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui model Miles and Huberman dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dapat disimpulkan beberapa poin utama: Strategi Guru: Guru kelas III MI Nurul Ulum menerapkan strategi teknik cerita berantai dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Strategi ini melibatkan pembacaaan cerita oleh guru, diikuti oleh siswa yang maju ke depan kelas untuk menjelaskan isi cerita setelah cerita selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik cerita berantai efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Selain itu, teknik ini juga berhasil meningkatkan rasa percaya diri siswa yang tadinya cenderung kurang berani berbicara di depan kelas. Faktor Pendukung dan Penghambat: Selama penerapan strategi, beberapa faktor pendukung dan penghambat dapat diidentifikasi. Faktor penghambat awalnya termasuk siswa yang kurang kondusif, guru yang belum sepenuhnya memahami strategi, dan kurangnya media pendukung. Namun, seiring berjalannya waktu, faktor penghambat ini bisa diatasi. Siswa menjadi lebih kondusif karena mereka mulai memahami alur penerapan strategi. Guru juga meningkatkan pemahaman mereka tentang strategi melalui diskusi dan kajian. Lebih lanjut, kepala sekolah membantu dengan menyediakan media pendukung tambahan. Setelah mengatasi faktor penghambat, muncul faktor pendukung, seperti siswa yang lebih paham dan mendukung dalam pembelajaran, lingkungan sekolah yang mendukung.
23SK2323199.00 | SK PGMI 23.199 MUH s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain