TESIS PGMI
Implementasi Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Matematika (Studi Kasus Pada Siswa Kela V SD Negeri Pesalakan 03 Kecamatan Bnadar Kabupaten Batang)
Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran yang masih konvensional sehingga siswanya cenderung mengerjakan soal secara prosedural pada contoh soal saja, siswa kewalahan menyelesaikan tugas matematika yang tidak rutin dan bingung jika diberi soal yang berbeda dari contoh, untuk mengatasi hal tersebut guru wali kelas meminta siswa untuk membuat soal sendiri dan mengajukanya
kemudian jika sudah selesai maka guru akan memeriksanya sebagai bahan evaluasi apabila kesulitan atau kurang sesuai dalam menyelesaikannya.
Rumusan masalah penelitian ini tentang implementasi model problem posing, faktor penghambat dan faktor pendukung, solusi serta implikasi dari implementasi model problem posing untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika (studi kasus pada siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang). Tujuan penelitian ini
menganalisis implementasi model problem posing untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika (studi kasus pada siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus dan metode pengumpulan data melalui observasi wawancara dan dokumentasi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder Adapun Teknik analisis data menggunakan Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menganalisis tentang implementasi model problem posing untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika (studi kasus pada siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang). Adapun faktor pendukung diantaranya: 1) adanya usaha yang sungguh-sungguh dari kepala sekolah dan guru kelas 2) adanya minat
dan keinginan peserta didik yang cukup besar 3) adanya sarana dan fasilitas yang cukup memadai. sedangkan faktor penghambat diantaranya: 1) pengalokasian
waktu yang tersedia, 2) adanya siswa yang belum bisa membaca dan berhitung 3) ketersediaan media pembelajaran dan akses internet yang kurang maksimal 4) kurangnya sumber atau referensi belajar. adapun solusinya diantaranya : 1) memperbanyak praktik untuk memecahkan soal bukan hanya teori saja. 2) memberi apresiasi atau reward. implikasi nya diantaranya: 1) siswa mudah memahami soal matematika. 2) kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika meningkat. 3) siswa terlibat aktif dan kreatif dalam pembelajaran. 4) siswa mampu berpikir kritis 5) guru menjadi fasilitator.
23TS2353025.00 | TS P.PGMI 23.025 KAS i | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain